Jadilah Laki-Laki Yang Dapat Menutup Mata

 Cinta, Jadilah Laki-Laki Yang Dapat Menutup Mata

Jadilah Suami Yang Dapat Menutup Mata..!

Seorang istri senang jika laki-laki shalih berlagak sok buta dan menutup mata dari kekurangan istrinya. Dia sangat menginginkan suami yang dapat memberikan dukungan, menanamkan sifat-sifat leluhur yang mendorong menuju kedamaian, dan membisikkan bahwa dia pantas menerima penghargaan dan memiliki kedudukan tinggi di hati suaminya..

Laki-laki shalih menerima istri apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Jika suami tidak suka suatu sikapnya, maka dia menyukai sikap yang lain. Istri tidak ikut menentukan proses penciptaan dirinya sendiri dan dalam penentuan kondisi fisiknya..


"Bagi laki-laki shalih, kondisi fisik bukanlah suatu hal yang menentukan dan prospektif, karena dia bukanlah pecandu cinta yang gila dengan polesan.."

Saya berani menyatakan bahwa biasanya kecantikan yang berlebihan dapat menjadikan seorang istri gampang tertipu dan tidak peduli dengan nurani dan akhlak. Dia lebih mengandalkan wajah cantiknya daripada memperbaiki jiwa dan nalarnya..

Orang yang mengamati para istri raja akan menemukan bahwa, mereka bukanlah wanita-wanita cantik atau berusia muda. Alasannya, karena para raja, menteri, dan para pegawai membutuhkan pendamping yang dapat membantu tugas mereka dan memiliki kematangan, bertanggung jawab, kesadaran yang tinggi dan keilmuan yang dapat menjadikan mereka sebagai tangan kanan orang yang berada dalam tampuk kekuasaan dan pembuat keputusan..

Suatu kaum yang beradab tidak dapat ditawan oleh kecantikan fisik tanpa jaminan dan hak-hak, karena yang mereka butuhkan adalah wanita-wanita yang mampu mengencangkan ikat pinggangnya, mendoakan mereka saat bekerja, dan memberikan ketentraman kepadanya, agar mereka mampu melaksanakan wewenang kekuasaan yang mereka miliki. Sifat-sifat ini jarang dapat bersanding dengan wajah yang cantik nan elok..


Saya tidak ingin para pembaca berkesimpulan bahwa saya melakukan kampanye gratis untuk menikahi wanita-wanita tuna-kecantikan dan keelokan. Akan tetapi, faktor yang menjadi ukuran pernikahan adalah agama. Karena wanita yang beragama dengan baik dapat menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat..


Pernyataanku tentang kecantikan di atas menyeretku agat mengingatkan agar tidak menjadikan kecantikan sebagai landasan utama dalam pernikahan. Ini bukanlah suatu kampanye untuk menikahi para wanita tuna-kecantikan, karena kecantikan bukanlah ukuran kebahagiaan berkeluarga. Akan tetapi, ukuran-ukuran pernikahan itu berurutan menurut skala prioritas. Agama adalah yang pertama dan utama, kemudian sifat-sifat lain yang cocok dengan pilihan hati..


Baca Juga : Ketika Seorang Suami Bertanya, "Apa Itu Cinta..?"

——○●※●○——

Sumber : Kado Pernikahan (edisi terjemah) halaman 152-153. Penulis : Abdullah bin Muhammad al-Dawud. Penerjemah : Fathoni Muhammad, Lc. Penerbit : Darus Sunnah Press, cetakan ke-4 Desember 2010


Ditulis ulang oleh : Esha Ardhie

Senin, 25 Juli 2016


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 15.15.00
Please Feel Free to Share