9 Tanda Bahwa Anda Benar-Benar Seorang Introvert
Introvert. Mungkin saja, kita merasa sulit untuk mengaku kepada diri kita sendiri, bahwa kita memang seorang introvert. Atau ketika kita menganggap orang lain sebagai seorang introvert, kita cenderung memiliki pandangan yang keliru tentang mereka, kita memandang mereka sebagai pribadi yang tidak menyukai orang lain, dan tidak dapat bersahabat dengan baik..
Bagaimana pun, Susan Cain dalam bukunya "Quite: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking", telah membawa titik terang yang menjadikan kaum introvert dapat bersikap lebih hangat, lebih tertarik kepada orang lain, dan berkuasa atas hak mereka sendiri. Buku yang tidak kalah menarik, bagi saya bahkan lebih menarik, "The Introvert Advantage: How to Thrive in an Extrovert World" yang ditulis oleh Marti Olsen Laney, Psy.D.. Tetapi tidak dipungkiri, bahwa stigma negatif yang melekat pada kata "Introvert" membuat sebagian orang menolak dan tidak berkenan dikelompokkan menjadi salah satu bagian dari introvert..
Seberapa jujur kita terhadap diri kita sendiri..? Berikut ini adalah 9 tanda-tanda perilaku yang menunjukkan bahwa Anda benar-benar seorang introvert..
1. Anda menikmati saat-saat sendiri..
Apabila Anda memiliki waktu luang untuk beristirahat, Anda lebih menyukai untuk mengisinya dengan hal-hal seperti membaca, bermain video game, atau hanya sebatas membenamkan audio ke dalam telinga Anda. Waktu tenang adalah nutrisi, sangat penting bagi perasaan Anda, meskipun Anda juga menikmati saat-saat berkumpul dan berinteraksi sosial bersama dengan orang lain atau bersama teman-teman Anda..
2. Ide terbaik muncul ketika Anda sedang sendirian..
Pemikiran-pemikiran yang cemerlang, justru muncul di saat-saat tenang dan sendiri. Anda sama sekali tidak menolak adanya pertemuan kelompok atau pun diskusi, namun jika Anda ingin menghasilkan solusi yang kreatif, Anda membutuhkan beberapa waktu untuk berdialog dengan diri Anda sendiri, merefleksikan masalah dengan tenang, dan ide-ide original Anda dapat dimaksimalkan sehingga membuahkan hasil yang membuat Anda merasa bangga dengannya..
3. Anda adalah pemimpin terbaik, di saat orang lain mementingkan dirinya sendiri..
Anda adalah sosok pemimpin terbaik ketika orang lain tengah sibuk mementingkan dirinya sendiri. Terlepas dari statement bahwa kaum introvert begitu pendiam, tidak dapat muncul ke permukaan dan menjalankan berbagai hal, dalam keadaan yang tepat, ia dapat menjadi pemimpin terbaik di antara mereka semua. Ketika kaum introvert telah siap untuk memimpin, ia akan menyuguhkan sesuatu yang paling potensial yang ia miliki dalam dirinya. Hanya saja, Anda membutuhkan paduan kerja sama dengan sisi extrovert Anda untuk mengambil alih kepemimpinan atau mengatur jalannya diskusi..
4. Anda adalah orang terakhir yang mengangkat tangan ketika seseorang dari kelompok meminta sesuatu..
Barangkali Anda masih mengingatnya, saat Anda menjalani hari-hari di sekolah dasar, ada beberapa siswa yang tangannya langsung melesat ke udara saat guru mengajukan sebuah pertanyaan, atau ketika guru Anda meminta seseorang agar membantunya. Kaum extrovert cenderung bersiap dan bersemangat untuk berperan aktif dalam bidang akademis maupun dalam lingkup sosial. Mungkin Anda lebih ke sisi introvert daripada extrovert, jika Anda merasa puas hanya dengan duduk dan membiarkan orang lain tampil di atas panggung. Namun bukan berarti kaum introvert kurang mengenal orang lain, mereka hanya merasa tidak perlu menjadi pusat perhatian dalam kondisi tertentu..
5. Orang lainlah yang menanyakan apa pendapat Anda..
Yap, biasanya kaum introvert memendam ide dan pemikiran mereka dan tidak mengeluarkannya kecuali ia mendengar kalimat, "Bagaimana pendapatmu?" Sama halnya dengan kecenderungan kaum introvert yang tidak berkenan tampil di depan publik, mereka juga cenderung tidak memberikan pendapat atau pun saran pada lingkungan yang kurang ia kenal. Entah dalam diskusi keluarga di meja makan, atau pun rapat karyawan untuk memutuskan bagaimana memasarkan produk baru. Orang-orang yang memiliki introversi tinggi akan tetap terfokus kepada diri mereka sendiri dan membiarkan para extrovert yang "ribut-ribut" memegang kendali. Itulah sebabnya kaum introvert tak mudah angkat bicara. Dan mungkin saja, karena pendapat Anda memang benar-benar berkualitas. Jika seseorang sering bertanya "Apa pendapatmu?", hal tersebut menandakan bahwa pendapat atau pun ide-ide yang Anda keluarkan memang dianggap bernilai..
6. Anda sering menggunakan handphone ketika berada di ruang publik..
Khususnya perangkat yang terpasang pada telinga Anda. Entah ketika Anda berjalan melewati terminal bus yang padat, atau sekedar menemani perjalananmu melewati keramaian. Jika Anda termasuk orang dengan kepribadian introvert, kemungkinan besar Anda tidak banyak mencari atau melakukan kontak dengan orang lain. Dahulu, jika seseorang ingin menghindari interaksi dengan orang asing, ia cukup menundukkan pandangan atau melihat lurus ke depan. Dengan handphone, kini Anda memiliki perangkat tambahan untuk "menyembunyikan diri" dalam keramaian. Meskipun tidak ada yang tahu, apakah benar ada sesuatu yang Anda dengar ataukah tidak, pada headset yang terpasang pada telinga Anda..
7. Anda menghindari dan tidak ingin terlibat dengan orang-orang yang terlihat sedang marah atau kesal..
Yap, Anda cenderung untuk menghindar dari orang-orang yang sepertinya sedang memiliki suasana hati yang tidak baik, jika ia tidak secara langsung menampakkan kemarahannya kepada sesuatu atau seseorang. Menurut penelitian psikolog dari University College London, Marta Ponari beserta timnya menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki introverti tinggi, tidak dapat menunjukkan "efek tatapan isyarat" (gaze-cueing effect) dalam kasus ini. Biasanya, jika Anda melihat gambar seseorang di layar komputer yang sedang memandang ke arah tertentu, Anda akan mengikuti arah pandangan orang tersebut. Kaum introvert memperlihatkan efek ini sama halnya dengan kaum extrovert, namun jika wajah orang tersebut terlihat sedang marah, introvert tidak menunjukkan efek tatapan isyarat ini. Hal tersebut menandakan bahwa kepribadian dengan introversi yang tinggi tidak ingin melihat seseorang yang sedang marah, Ponari dan timnya menganggap bahwa hal ini disebabkan karena mereka lebih sensitif terhadap penilaian negatif. Jika Anda berpikir bahwa seseorang marah dengan sebab yang berkaitan dengan Anda, tatapan mereka akan nampak seperti ancaman bagi Anda..
8. Anda menerima lebih banyak panggilan, chat, atau email keluar daripada yang masuk. Kecuali memang tidak ada pilihan lain..
Orang yang berjiwa introversi tidak secara sukarela masuk ke dalam lingkaran sosial mereka. Apabila ia memiliki beberapa menit waktu senggang, mereka tidak akan membuat panggilan telepon atau melewatkan waktunya begitu saja hanya untuk bersosialisasi. Dan demikian pula halnya, mereka tidak banyak meng-email, chat, atau mengirim pesan teks lainnya, namun mereka tetap bereaksi terhadap komunikasi yang mereka terima dari orang lain. Jika Anda seorang introvert sejati, kemungkinan besar Anda akan menghindari pekerjaan yang membutuhkan komunikasi dua arah secara intens, mungkin seperti telemarketing. Namun jika Anda seakan tak memiliki pilihan lain kecuali dengan menjalin komunikasi (seperti mengundang orang ke acara sosial), Anda cenderung menghindari telepon (menelepon atau pun menerima telepon), mungkin Anda akan mengundang orang melalui dunia maya, media sosial, atau bahkan lewat kantor pos. Melakukan percakapan lewat telepon akan berisiko terjadinya "penolakan" secara langsung, yang mungkin Anda anggap sebagai demoralisasi. Bila permintaan tidak secara real time, penolakan tentu saja akan membuat seseorang down, namun hal tersebut akan mengurangi rasa malu..
9. Anda tidak berbasa-basi dengan seorang penjual atau pun dengan orang lain yang tidak begitu Anda kenal..
Bisa dibayangkan, hampir tidak mungkin rasanya Anda menjadi orang yang cerewet dalam antrean di supermarket dan membicarakan berbagai topik dengan orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda sedang stress atau bahkan pernah terlambat datang ke kantor, Anda tidak akan menceritakannya kepada orang lain dan memikirkannya sendiri dengan tenang. Introvert adalah orang terbaik dalam menjaga rahasia. Anda barangkali merasa kalau masalah-masalah itu bukan urusan orang lain, melainkan urusan diri Anda sendiri, atau mungkin hal tersebut merupakan salah satu solusi untuk keluar dari suasana hati Anda yang sedang buruk. Tetapi yang meski diingat, bahwa orang lain tidak akan tahu bagaimana perasaan atau pemikiran Anda yang sebenarnya di saat kondisi tertentu, kecuali Anda merasa dekat untuk berbagi dan menceritakannya kepada mereka..
Yang pasti, menjadi seorang introvert juga memiliki kelebihan. Anda cenderung untuk tidak melakukan kesalahan interaksi sosial seperti menghina orang lain yang tidak sependapat dengan Anda, karena Anda begitu menikmati perenungan atas pemikiran Anda sendiri. Anda tidak merasa bosan di saat sendirian, dibandingkan dengan orang lain yang membutuhkan stimulasi sosial yang konstan (terus menerus). Satu-satunya risiko yang Anda hadapi ialah, bahwa orang-orang yang tidak mengenal Anda mungkin akan menganggap diri Anda sebagai seorang penyendiri atau memberikan kesan seperti superior yang merasa diri lebih baik daripada orang lain. Bagaimana pun, memberikan kesempatan kepada diri Anda untuk sedikit membuka diri, mengungkapkan pikiran dan perasaan Anda, akan lebih baik untuk keberlangsungan interaksi. Hal tersebut dapat membantu menunjukkan kepribadian, yang sebenarnya Anda miliki, dan tidak disalah anggap sebagai pribadi yang antisosial..
Di sisi lain, jika Anda adalah seorang extrovert sejati, mungkin saja Anda akan mendapatkan keuntungan dengan sedikit menerapkan introversi dalam kehidupan sehari-hari Anda. Perhatikan bagaimana rasanya tidak menjadi orang pertama yang berbicara, menawarkan pendapat, atau mengambil alih tanggung jawab. Mungkin saja dengan membiarkan diri Anda memasuki dunia introvert yang terpendam, akan membantu diri Anda untuk menjalani kehidupan ini dengan cara yang lebih bermakna..
Baca Juga : Hargai Perbedaan Anda - Pasangan Introvert Extrovert
——○●※●○——
>> Referensi :
https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201403/nine-signs-you-re-really-introvert
Ponari, M., Trojano, L., Grossi, D., & Conson, M. (2013). “Avoiding or approaching eyes”? Introversion/extraversion affects the gaze-cueing effect. Cognitive Processing, 14(3), 293-299. doi:10.1007/s10339-013-0559-z
Ditulis oleh : Esha Ardhie
Sabtu, 04 November 2017