Mengapa Perempuan Hobi Bicara Dan Sangat Ekspresif

Mengapa Perempuan Hobi Bicara Dan Sangat Ekspresif


"Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa ada sekitar 8.000 kata yang diproduksi oleh perempuan dalam sehari. Sementara laki-laki hanya ada sekitar 3.000 kata dalam sehari.."

> Mengapa Perempuan Hobi Bicara

Seperti yang sudah saya jelaskan di halaman sebelumnya bahwa bagian otak kanan pada perempuan merangsang mereka untuk lebih banyak memproduksi kata-kata dan senang mengutarakan tentang sesuatu hal yang terlintas dalam pikirannya. Karena itu, tidak mengherankan jika sisi linguistik perempuan berkembang lebih cepat daripada kaum laki-laki. Sehingga, tidak mengherankan pula jikalau dalam kehidupan bermasyarakat, kita acap kali menjumpai mereka sebagai sosok yang lebih aktif berkata-kata daripada kaum laki-laki..

Saya juga ingin menambahkan penjelasan ini bahwa hormon esterogen yang ada pada tubuh perempuan semakin akan menambah kekuatannya untuk berbicara; menjadikannya semakin fasih dan lancar, sehingga kemampuan bertuturnya semakin kuat..

Boleh jadi, kenyataan ini yang menjadikan perempuan sering lebih unggul dalam berbahasa dan menerjemahkan. Dan ini memang fakta bahwa di sekolah, lembaga, dan kampus-kampus bahasa, ditemukan sebuah konklusi bahwa kaum perempuan lebih baik dalam berbahasa bahkan jumlah mereka lebih mendominasi. Mereka punya potensi dan peluang besar untuk cerdas dan trampil dalam berbahasa dan berkata-kata..

Saya juga akan memberitahukan kepada anda bahwa perempuan itu adalah sosok yang dapat berpikir dan berbicara sekaligus. Omongan yang keluar dari mulutnya justru dapat merangsangnya untuk berpikir lebih baik. Berbeda dengan kaum laki-laki yang tidak bisa melakukan dua hal sekaligus dalam waktu yang bersamaan; ia terkadang berpikir terlebih dahulu baru kemudian berbicara, seperti yang sering kita saksikan..

Ketika kaum perempuan menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang aktif berbicara alias cerewet, ia senang berkomentar tentang segala hal, maka yang salah dari mereka adalah melemparkan sangkaan bahwa laki-laki memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dari mereka. Laki-laki -menurut pandangan kaum perempuan- tampak sebagai pribadi yang keras, kaku ketika diam. Untuk hal yang seperti ini, kaum perempuan sering menyikapinya dengan sikap sensitif berlebihan; terlebih jika masalah itu terkait dengan hal yang menyentuh perasaan dan kejiwaannya..

Sang suami kadang berkata sekali untuk istrinya, "Aku mencintaimu." namun sang suami menyangka bahwa ucapan sekali itu sudah cukup memuaskan hati istrinya dan perasaannya. Padahal, dalam waktu yang bersamaan sang istri selalu mengharapkan mendengar kata-kata romantis seperti itu terulang berkali-kali dari mulut suaminya. Tapi, saat hal tersebut diingatkan kepada sang suami, ia melemparkan tuduhan bahwa istrinya kurang ingatan. Sementara istri menuduh balik suaminya sebagai pribadi yang kaku, keras, hambar, dan tidak romantis..

> Perempuan Sangat Ekspresif

Untuk perkara yang rahasia ini ada beberapa fakta yang perlu disampaikan..

Saat perempuan berbicara maka sesungguhnya ia hendak menyampaikan beberapa pesan:

1. Agar orang yang mendengarnya hanyut dalam perasaannya. Karena itu, ia seringkali mengutarakan sesuatu hal yang berlebih-lebihan dan terkesan membesar-besarkan, tujuannya agar perasaannya lebih terungkap jelas di permukaan..

2. Untuk menyampaikan informasi dan pesan yang ia maksud. Karena itu, ia berlebihan dalam mengungkapkannya, karena ia begitu yakin bahwa dengan cara seperti itu akan membantunya menyampaikan informasi atau pesan tertuju ke sasaran yang tepat..

3. Untuk membangun hubungan sosial yang lebih kuat dan solid. Banyaknya kata-kata yang meluncur dari mulut akan membantunya mengembangkan jalinan sosial. Karena itu, tidak heran jika ia terkadang menghabiskan waktu berjam-jam berbicara dengan temannya. Kata-kata terus mengalir dari awal pertemuan hingga waktu berpisah; seakan-akan waktu pertemuan mereka di salon beberapa hari sebelumnya belumlah cukup untuk mengungkapkan seluruh isi hatinya. Perlu disadari bahwa cara ini ia lakukan, sebenarnya ingin membangun hubungan yang lebih kuat sekaligus meminta pembenaran dari lawan bicaranya..

Sebuah penelitian menyebutkan, apabila seorang perempuan berbicara maka ia cenderung ekspresif, mendalam, mendetail, dan cenderung berlebih-lebihan; tujuannya agar semua pihak yang mendengarnya, membenarkan apa yang sedang dijelaskannya. Karena itu, merupakan perbuatan yang sia-sia kalau ada orang yang mencoba menghitung huruf-huruf yang keluar dari mulutnya saat ia berbicara..

Ketika istrimu memberitahukanmu bahwa dirinya susah payah berbelanja di supermarket; sesungguhnya di balik kalimat yang diungkapkan itu ia tidak hanya bermaksud secara literal memintamu agar membantunya. Akan tetapi, ia juga hendak menyampaikan pesan tersirat agar engkau lebih memahaminya bahwa ia telah bekerja keras dan bersungguh-sungguh pergi ke supermarket..

Sekarang, apakah engkau pernah mendengar salah satu ungkapan berikut ini diutarakan oleh istrimu:
  • Engkau tidak punya perhatian dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhanku..
  • Dari dulu, engkau tidak pernah keluar refreshing bersamaku..
  • Engkau tidak mencintaiku lagi..
  • Apakah engkau masih mencintaiku? Sejak hari pelamaran sampai sekarang engkau belum pernah sama sekali mengatakan kepadaku, "Aku mencintaimu.."
Apabila engkau seorang suami, sudah barang tentu gendang telingamu sering "diganggu" oleh ungkapan-ungkapan seperti di atas dan engkau juga berhujah bahwa istrimu telah membangkang dan ingkar terhadap semua yang engkau telah berikan selama ini..

Wahai para suami, bahasa istri yang cenderung berlebih-lebihan adalah bagian dari tabiatnya [1]. Untuk ungkapan-ungkapan seperti di atas, pada hakikatnya tidak bisa diberikan penilaian bahwa ia adalah sosok yang manja, karena ia sendiri yakin bahwa kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya tidak akan banyak berpengaruh bagi yang mendengarnya, termasuk dirimu jika tidak disertai dengan hal-hal berlebihan. Oleh karena itu, bersabarlah selalu dan jangan sampai engkau kehilangan pertimbangan dan akal sehat dalam berinteraksi dengannya..

Baca Juga :  9 Tips Menjadi Pribadi Yang Romantis

***

Catatan :

[1] Bukan berarti setiap istri boleh melampiaskan "nafsu bicara" sesuka hatinya. Karena sebagaimana istri punya perasaan; orang-orang yang mendengar perkataannya juga punya perasaan. Tidak menyakiti dan menyinggung perasaan adalah batas-batas perkataan, bagi siapa pun. Edt

——○●※●○——

Sumber : Bahasa Cinta Suami Istri (edisi terjemah) halaman 45-49. Penulis : Karim Syadzili. Judul Asli : لغات الحب. Penerjemah : Muhammad Yasir. Penerbit : Pustaka Al-Kautsar, cetakan ke-1 Oktober 2012

Disalin ulang oleh : Esha Ardhie
Jum'at, 08 April 2016


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 10.34.00
Please Feel Free to Share