Untaian Hikmah Mutiara Salaf

Hutan Hijau

#1 Mulia Tanpa Pengikut..

حدثنا سفيان الثوري قال كان يقال من أراد عزا بلا عشيرة وهيبة بلا سلطان فليخرج من ذل معصية الله عز وجل إلى عز طاعته. المجالسة وجواهر العلم، أبو بكر أحمد بن مروان الدينوري، 1/288

Telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats-Tsauri (wafat 161 H), ia berkata, "Ada yang mengatakan: 'Barang siapa yang menginginkan kemuliaan tanpa pengikut, wibawa tanpa kekuasaan, maka keluarlah dari hinanya maksiat kepada Allah menuju mulianya ketaatan'."

[Al-Mujalasah wa Jawahirul 'Ilm, Abu Bakr Ahmad bin Marwan ad-Dainuri, 1/288]

#2 Berbicara Saat Khutbah Jum'at..

عن عبد الكريم عن سعيد بن جبير قال لأن أضرب على رأسي أسواطا أحب إلي من أن أتكلم والإمام يخطب يوم الجمعة. الطبقات الكبرى، محمد بن سعد، 6/260

Dari Abdul Karim, dari Sa'id bin Jubair (wafat 95 H), dia mengatakan: "Sungguh kepalaku dicambuk beberapa kali lebih aku sukai daripada berbicara saat imam berkhutbah pada hari Jum'at.."

[Ath-Thabaqat al-Kubra, Muhammad bin Sa'ad, 6/260]

#3 Celaan Terhadap Ra'yu (Pendapat)..

حدثنا محمد بن جحادة أن عامرا الشعبي سئل عن شيء فلم يكن عنده فيه شيء، فقيل له: قل برأيك. قال: وما تصنع برأيي؟ بل على رأيي. الطبقات الكبرى، محمد بن سعد، 6/250

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Juhadah, bahwa Amir asy-Sya'bi (wafat 104 H) ditanya tentang sesuatu sementara ia tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu. Maka dikatakan kepada beliau, "Katakan saja berdasarkan pandangan Anda." Dia menimpali, "Apa yang akan engkau perbuat dengan pendapatku. Kencingilah pendapatku.."

[Ath-Thabaqat al-Kubra, Muhammad bin Sa'ad, 6/250]

#4 Menutupi Aib Orang Lain..

عن عبد الرحمن بن حرملة أنه سأل سعيد بن المسيب قال: وجدت رجلا سكران أفتراه يسعني ألا أرفعه إلى السلطان؟ فقال له سعيد: إن إستطعت أن تستره بثوبك فاستره. الطبقات الكبرى، محمد بن سعد، 5/134

Dari Abdurrahman bin Harmalah bahwa dia pernah bertanya kepada Sa'id bin al-Musayyab (wafat 94 H), "Aku melihat seseorang sedang mabuk, bagaimana menurutmu jika aku tidak melaporkannya kepada penguasa?" Sa'id mengatakan, "Jika engkau sanggup menutupinya dengan pakaianmu, maka tutupilah dia.."

[Ath-Thabaqat al-Kubra, Muhammad bin Sa'ad, 5/134]

#5 Kehidupan Tidak Lain Hanyalah Seperti Ini..

قال و كنت مع ابن المبارك يوما فأتينا على سقاية والناس يشربون منها فدنا منها ليشرب ولم يعرفه الناس فزحموه ودفعوه فلما خرج قال لي ما العيش إلا هكذا يعني حيث لم نعرف ولم نوقر. صفة الصفوة، ابن الجوزي، 4/135

Dia (Al-Hasan) mengatakan, "Aku bersama Ibnu al-Mubarak (wafat 181 H) pada suatu hari, lalu kami tiba di tempat pengambilan air sementara orang-orang minum darinya. Ketika dia mendekat hendak minum, sedangkan orang-orang tidak mengenalnya, maka mereka mendesak dan mendorongnya. Ketika dia keluar, dia berkata kepadaku, 'Kehidupan itu tidak lain hanyalah seperti ini. Yakni, bila kita tidak mengenalnya maka kita tidak menghormatinya'."

[Shifah ash-Shafwah, Ibnul Jauzi, 4/135]

#6 Petuah Untuk Pencari Rizki..

حدثنا هشام عن محمد بن سيرين قال كان مما يقول للرجل إذا أراد أن يسافر في التجارة اتق الله تعالى واطلب ما قدر لك في الحلال فإنك إن تطلبه من غير ذلك لم تصب أكثر ما قدر لك. حلية الأولياء، أبو نعين، 2/263

Telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari Muhammad bin Sirin (wafat 110 H), ia berkata, "Di antara perkataan yang disampaikan kepada orang yang hendak bepergian untuk berdagang: 'Bertakwalah kepada Allah, dan carilah apa yang telah ditentukan untukmu dalam kehalalan. Karena jika engkau mencarinya di selain kehalalan, maka engkau tidak akan mendapatkan yang lebih banyak daripada sesuatu yang telah ditentukan untukmu'."

[Hilyah al-Auliya', Abu Nu'aim, 2/263]

#7 Majelis-Majelis Penyendiri..

وقال مسروق: والمرء حقيق أن يكون له مجالس يخلو فيها فيذكر ذنوبه فيستغفر الله. الطبقات الكبرى، محمد بن سعد، 6/80

Masruq (wafat 63 H) juga mengatakan: "Seseorang harus memiliki majelis-majelis dimana dia menyendiri lalu mengingat dosa-dosanya di sana, sehingga dia memohon ampunan kepada Allah.."

[Ath-Thabaqat al-Kubra, Muhammad bin Sa'ad, 6/80]

#8 Kemaksiatan Yang Terletak Pada Syahwat..

حدثنا سنيد بن داود عن ابن عيينة قال من كانت معصيته في الشهوة فارج له التوبة فان آدم عليه السلام عصى مشتهيا فغفر له وإذا كانت معصيته في كبر فاحش على صاحبه اللعنة فان إبليس عصى مستكبرا فلعن. حلية الأولياء، أبو نعين، 7/272

Telah menceritakan kepada kami Sayyid bin Dawud, dari Ibnu Uyainah (wafat 197 H), dia mengatakan: "Barangsiapa kemaksiatannya terletak pada syahwat, maka taubat bisa diharapkan darinya. Sebab Adam 'alaihissalam bermaksiat karena keinginan syahwat, lalu dosanya diampuni. Sementara jika kemaksiatannya terletak pada kesombongan, maka aku khawatir dia sebagai orang yang dilaknat. Iblis bermaksiat karena kesombongan, maka dia dilaknat.."

[Hilyah al-Auliya', Abu Nu'aim, 7/272]

#9 Kunci Dicintai Oleh Manusia..

حدثنا هشام ابن عروة عن أبيه قال مكتوب في الحكمة لتكن كلمتك طيبة وليكن وجهك بسطا تكن أحب إلى الناس ممن يعطهم العطاء. حلية الأولياء، أبو نعين، 2/178

Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah, dari ayahnya (Urwah bin az-Zubair, wafat 94 H), ia mengatakan: "Tertulis dalam al-Hikmah: 'Hendaklah kata-katamu baik dan hendaklah wajahmu cerita, niscaya engkau lebih dicintai manusia daripada orang yang memberikan sesuatu kepada mereka'."

[Hilyah al-Auliya', Abu Nu'aim, 2/178]

#10 Bergaul Dengan Orang-Orang Bijak..

حدثنا سفيان بن عيينة قال كان يقال جالس الحكماء فان مجالستهم غنيمة وصحبتهم سليمة ومواخاتهم كريمة. حلية الأولياء، أبو نعين، 7/284

Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah (wafat 197 H), dia berkata, "Ada yang mengatakan: 'Pergaulilah orang-orang bijak, karena bergaul dengan mereka itu adalah keuntungan, menyertai mereka adalah keselamatan, dan bersaudara dengan mereka adalah kemuliaan'."

[Hilyah al-Auliya', Abu Nu'aim, 7/284]

Baca Juga : Al-Hafizh Abdul Ghani Al-Maqdisi Dan Alat-Alat Musik

——○●※●○——

Esha Ardhie
Selasa, 15 Desember 2015

Penjudulan dibuat oleh kami..
Teks arab kami ambil dari islamport.com


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 16.17.00
Please Feel Free to Share