Kasus Terakhir Sherlock Holmes Dan Kegagalannya Memahami Seorang Wanita

Kasus Terakhir Sherlock Holmes

Kasus Terakhir Sherlock Holmes

Wanita adalah sosok misterius dalam kehidupan seorang laki-laki. Anda setuju atau tidak, wanita tetaplah misterius.. (dilarang komplen :p)

Dalam sebuah film berjudul Mr. Holmes yang tayang di tahun 2015, diceritakan tentang kasus terakhir Sherlock Holmes yang membuat dirinya undur diri dari kotak teka-teki kasus, dan memulai hidup normal dalam pelosok nan jauh dari kerumunan. Kecerdasan yang semakin hari semakin dirampas oleh usia, dan tentu saja ia belum menikah pada saat itu. Hidupnya sunyi, hanya mengandalkan perhatian dari sosok pembantu wanita dan seorang anak laki-laki belia..

Ada apa dengan kasus terakhir..? Peristiwa apa yang menikamnya hingga ia menutup diri dari lembaran kasus..!?

Kisah ini bermula dari Mycroft Holmes, kakaknya yang meninggal dunia telah menitipkan sebuah peninggalan untuk dirinya. Ternyata di sana terdapat buku-buku tulisan John Watson yang mengabadikan kasus-kasus yang pernah ditangani oleh Sherlock Holmes. Ketika membacanya, ada sebuah kasus yang begitu menarik perhatian, bagaimana tidak..? itulah kasus terakhirnya dan itulah masalah dalam cerita ini..

Raut wajah Sherlock tampak menunjukkan hal yang tidak ia duga, kisah yang ia baca sepertinya tidak sesuai dengan kenyataan sebagaimana yang Sherlock tangani pada waktu itu. Sherlock Holmes yang digambarkan layaknya seorang pahlawan ternyata tidak sepenuhnya realita, bahkan topi pemburu rusa dan pipa cerutu yang menjadi ciri khas Sherlock pun hanyalah imajinasi Watson yang dipublikasikan kepada dunia..

Penasaran mulai menghantui bahkan menjadi raja di jiwanya. Untuk kali ini, ia benar-benar menginginkan sebuah kenyataan. Mencoba mengingat kembali potongan-potongan tersisa dalam benak dan mulai menuliskannya dalam kertas usang. Namun sesekali pena terhenti, usia telah menghalanginya menceritakan kisah itu secara utuh. Sedangkan tinta, ia biarkan mengering terlalu lama. Ingatan yang memudar mengiringi sebuah keyakinan, kasus ini tidaklah seperti yang ditulis oleh sahabatnya Watson dan tidak seperti cerita dalam film-film yang diputar..

Nuansa film ini seperti The Imitation Game, namun The Imitation Game menurut saya jelas lebih unggul dari segi makna cerita. Tidak seperti serial-serial Sherlock lainnya, film ini tidak begitu menantang untuk dipahami. Namun jika anda menontonya, bisa jadi apa yang Anda pahami tidak sama seperti apa yang saya tulis di sini, atau bahkan uraian saya ini justru membuat Anda lebih memahami film tersebut..!?

"Mengapa anda menulisnya..?", tanya seorang bocah belia..
Sherlock menjawab, "Karena aku ingin mengingatnya.."

Dengan terbata, kepingan kisah itu pun akhirnya terkumpul dan terungkap secara jelas. Sherlock Holmes bukanlah pahlawan, ia hanyalah sosok yang telah gagal dalam menyelesaikan kasus. Merasa tidak berguna adalah hal yang paling menerkam hatinya dan menyebabkan dirinya tenggelam dalam penyesalan..

Bagaimana kasusnya..??

Bermula dari seorang laki-laki yang menemui Sherlock Holmes dan seperti biasa, jika yang datang adalah sosok seorang suami maka kasusnya adalah tentang istrinya, sangat mudah ditebak..!

Tanpa teknik penyamaran, sherlock pun melakukan langkah penyelidikan dan mengikuti kemana wanita itu pergi. Hingga pada suatu waktu, di saat Sherlock memecahkan kasus ini, seorang istri terlihat tengah duduk menyendiri di atas kursi panjang dalam sebuah taman. Sherlock pun menghampiri dan mulai menyapanya dengan berbasa-basi dengan kemampuan meramal. Wanita itu sebenarnya sudah tahu kalau suaminya telah menyewa Sherlock untuk mengungkap kebenaran, namun ia tetap melepaskan sarung tangannya dan memberikan telapak tangannya kepada Sherlock..

Seorang istri yang hendak meracuni suaminya, memalsukan tanda tangan untuk mengambil uang tabungan, dan hendak lari bersama seorang laki-laki yang kita sama-sama tidak mengenalnya. Analisa diakhiri dengan mata yang berkaca-kaca melihat kenyataan telah mengalir dalam udara taman..

Di sini saya ingin bertanya, mengapa Sherlock mengungkapnya secara langsung dan tidak menyampaikannya kepada suami wanita tersebut..!? Yang saya pahami, Sherlock berharap agar ia mengurungkan niatnya dan memulai kembali semuanya dari awal. Dan ketidaktahuan sang suami, tentu saja adalah kuncinya. Tidak semua kejahatan perlu diungkap bukan..?

Wanita itu sangat bersedih, suaminya sama sekali tidak mengerti tentang dirinya, itulah yang menyebabkan kasus ini terjadi. Di saat yang sama, ia justru merasa bahwa Sherlock dapat mengerti dirinya dan entah apa yang terjadi, seakan-akan wanita tersebut mengajaknya untuk hidup bersama, berbagi kesendirian. Sherlock tetap menghiraukannya dan menganjurkan agar ia kembali pulang kepada suaminya..

Sebelum berterima kasih, wanita itu pun mengambil botol racun dalam tasnya yang sebelumnya ia beli dan menuangkan isinya, lalu mulai melangkahkan kaki meninggalkan percakapan. Sherlock pasti merasa kasusnya telah selesai, namun beberapa jam kemudian dikabarkan bahwa wanita tersebut telah tewas menghantamkan dirinya dengan kereta api..

Suaminya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Di sisi lain, Sherlock banyak memikirkan hal yang seharusnya ia lakukan dan apa yang seharusnya tidak ia lakukan. Dia merasa gagal dan sangat terpukul, kecerdasannya ternyata membuat seseorang mengakhiri hidupnya. Bahkan dia menceritakan dengan menangis, "Andai saja saat itu aku merangkul tangannya dan mengajaknya melewati kesunyian bersama.."

"Kematian tidak begitu jauh, ia hanya berada di sisi lain. Dan kita di sisi ini, dimana kita semua begitu kesepian.."

Itulah quote terakhir seorang wanita yang menutup perjalanannya mengakhiri kesunyian hidup. Wanita memang di luar naluri seorang pria..

Adakah sesuatu yang menarik dalam kisah ini..? Ternyata kecerdasan yang luar biasa dapat dikalahkan oleh sosok wanita. Wanitalah yang menyebabkan Sherlock Holmes menjadi terpuruk dengan perasaan bersalahnya..

"Wanita adalah fakta imaginer, teka-teki yang tak utuh, peristiwa tak terduga, misteri yang tak terbatas.." (Esha Ardhie)

Albert Einstein pernah mengatakan bahwa ada dua hal yang tak terbatas, kebodohan manusia dan alam semesta [1]. Apakah Einstein lupa bahwa di semesta ini ada partikel bernama wanita..!?

Apakah kita sering merasa bahwa kita telah mengenal dan memahami wanita dengan begitu baik..!?

Baca Juga : Debu Debu Jingga (Keheningan Dalam Badai Rindu)

——○●※●○——

Esha Ardhie
Rabu, 11 November 2015

[1] Quote itu sebenarnya bukan berasal dari Einstein, namun dinisbatkan kepadanya. Memang banyak quotes yang mencatut nama Einstein, tujuannya mungkin agar terlihat lebih legitimate. Silahkan cek link berikut, http://quoteinvestigator[dot]com/2010/05/04/universe-einstein/


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 18.25.00
Please Feel Free to Share