Menghadapi Keridhoan Manusia
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata:
رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَكُ
"Keridhoan (semua) manusia adalah tujuan yang tidak mungkin tercapai.."
Orang baik bukanlah orang yang tak pernah berbuat keburukan, tetapi yang kebaikannya lebih banyak daripada keburukannya. Dan orang buruk bukanlah orang yang tak pernah berbuat baik, tetapi yang keburukannya lebih banyak daripada kebaikannya..
Entah apakah tabiat manusia yang mudah untuk melupakan kebaikan, dan merekam dengan sempurna kesalahan orang lain, hingga kita kehilangan sikap adil..? Tetapi seperti itulah keadaannya, orang lebih suka mengomentari dan mengkritik kesalahan, daripada mengapresiasi kebaikan. Jika engkau melakukan 1 kesalahan dari 10 soal, orang lain akan menunjuk kesalahanmu itu dan memilih demikian daripada melihat kebenaranmu yang bernilai 9, jauh lebih banyak..
Perhatikan. Jika engkau ingin berharga bagi orang lain, hapusnya kesedihannya. Dan jika engkau ingin menghargai orang lain, berikanlah dukungan dan apresiasi kepadanya. Tunjukkan bahwa engkau adalah sosok yang berbeda..
Maka yang harus kita lakukan adalah mengabaikan hal-hal yang membuat kita terjatuh, dan tetap melakukan kebaikan. Yakini bahwa celaan adalah sebuah kepastian yang akan menghampiri diri kita..
Ibnu Hazm menuturkan:
مَنْ قَدَّرَ أَنه يَسْلَمُ مِنْ طَعْنِ النَّاسِ وَعَيْبِهِمْ فَهُوَ مَجْنُون
"Barangsiapa yang menyangka dirinya bisa selamat dari celaan manusia dan cercaan mereka, maka ia adalah orang gila.." [Al-Akhlaq wa As-Siyar fi Mudawatin Nufus, hal. 17]
Dan apabila kita dihadapkan kepada pilihan antara ridho Allah atau ridho manusia, maka pilihlah ridho Allah. Karena jika kita memilih ridho manusia sedangkan Allah murka, maka kita akan kehilangan Allah sedangkan manusia tak selamanya berada dalam genggaman kita. Tetapi jika kita memilih ridho Allah, yakinlah bahwa Allah sangat mampu untuk membalikkan hati mereka agar meridhoi jalanmu suatu saat nanti..
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ
"Allah dan Rasul-Nya yang lebih berhak untuk mereka cari keridhoan-Nya.." [QS. At-Taubah: 62]
فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
"Maka janganlah kalian takut kepada mereka tapi takutlah kalian kepada-Ku.." [QS. Ali-Imran: 175]
Dalam hadits disebutkan:
مَنِ الْتَمَسَ رِضَى اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَأَرْضَى الناس عنه ومن التمس رضى النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ سَخَطَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَسْخَطَ عليه الناس
"Barang siapa yang mencari keridhoan Allah dengan (menyebabkan) kemarahan manusia maka Allah akan meridhoinya dan Allah menjadikan manusia ridho kepadanya. Dan barang siapa yang mencari keridhoan manusia dengan (menyebabkan) kemarahan Allah maka Allah akan marah kepadanya dan akan menjadikan manusia marah kepadanya.." [HR Ibnu Hiban no. 276]
Ibnu Abdis Salam bersyair:
وَفِي رِضَا اللهِ كِفَايَةٌ عَنْ رِضَا كُلِّ أَحَدٍ، فَلَيْتَكَ تَحْلُو ، وَالحَيَاةُ مَرِيرَةٌ، وَلَيْتَكَ تَرْضَى وَالأَنَامُ غِضَابُ
"Keridoan Allah mencukupkan dari membutuhkan keridhoan siapa pun.. Duhai seandainya engkau ridho meskipun kehidupan ini pahit.. Duhai seandainya engkau ridho meskipun seluruh manusia marah.." [Thabaqat asy-Syafi'iyyah al-Kubra, 8/228]
Allahu a'lam..
Baca Juga : Move On - Ketika Cinta Tak Terbalas
——○●※●○——
Esha Ardhie
Selasa, 26 Mei 2015