Jadilah Sosok Seorang Perempuan Sejati
1. Betah berdiam diri di dalam rumah dan tidak keluar kecuali ada kebutuhan yang mendesak..
Sifat ini mendapat apresiasi tinggi dari Allah:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا. وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلَىٰ فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ وَالْحِكْمَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ لَطِيفًا خَبِيرًا
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliyah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikan zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sungguh Allah Maha Lembut, Maha Mengetahui.." [QS. al-Ahzab: 33-34]
Dan firman Allah Ta'ala:
لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِن بُيُوتِهِن
"Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya.." [QS. at-Thalaq: 1]
Kata-kata bait (rumah) dalam ayat di atas dinisbatkan kepada istri, padahal dia bukan pemilik sesungguhnya. Penisbatan tersebut karena istri adalah orang yang senantiasa berdiam diri dan menetap di dalamnya..
Cerita ibu Musa menguatkan makna tersebut, meskipun dia sangat rindu kepada anaknya (Musa), dia berusaha menahan diri dan tetap berada di dalam rumahnya. Sebagai gantinya, dia mengutus anak perempuannya yang masih kecil untuk mengawasi kemana bayi yang di dalam peti itu berjalan..
وَقَالَتْ لِأُخْتِهِ قُصِّيهِ فَبَصُرَتْ بِهِ عَن جُنُب
"Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan musa, 'Ikutilah dia (Musa)'. Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh.." [QS. al-Qashash: 11]
Juga dikuatkan oleh pujian Allah kepada para bidadari surga, mereka adalah wanita-wanita elok yang hanya berdiam diri di dalam kemah-kemah. Meskipun surga terjaga dari fitnah dan aman dari mata orang-orang yang hatinya berpenyakit. Lalu bagaimana kamu tidak khawatir dengan wanita-wanita dunia, sementara mereka hidup di tempat yang penuh gangguan dan waktu yang serba terbuka secara kebablasan..?!
2. Melirihkan suara, berbicara lembut kepada suami, tenang, dan tidak banyak tingkah..
Karena bersuara keras, kasar, dan gaduh adalah hal-hal yang identik dengan laki-laki..
3. Melakukan apa saja dengan lembut dan hati-hati, bergerak dengan tenang, kalem dalam pakaian, dan tidak berdebat tentang apa saja..
4. Meminimalisasi perdebatan dengan manusia secara umum, terlebih dengan suami..
5. Perhatian terhadap Inner Beauty (kecantikan dalam)..
6. Rasa malu yang tinggi..
إنه كان أشد حياء من العذراء في خدرها (متفق عليه)
"Bahwa Rasulullah lebih pemalu daripada seorang gadis perawan di dalam rumahnya.." [Muttafaq 'alaih]
Artinya, bekal dan modal utama seorang wanita adalah sifat kewanitaan dan sifat malu..
Baca Juga : Surat Kecil Untukmu Muslimah
——○●※●○——
Sumber : Kado Pernikahan (edisi terjemah) halaman 49-51. Penulis : Abdullah bin Muhammad al-Dawud. Penerjemah : Fathoni Muhammad. Penerbit : Darus Sunnah, cetakan ke-4 Desember 2010
Ditulis ulang oleh : Esha Ardhie
Sabtu, 24 Oktober 2015