Debu Tak Menghapus Kemuliaan

Debu Tak Menghapus Kemuliaan

Debu Tak Menghapus Kemuliaan


Bismillah..

Al-Hakim mengatakan, Aku mendengar Abu Amr bin Isma'il berkata:

كنت فى مجْلِس ابْن خُزَيْمَة فاستمدنى مُدَّة فناولته بيسارى إِذْ كَانَت يمينى قد اسودت من الْكِتَابَة فَلم يَأْخُذ الْقَلَم وَأمْسك فَقَالَ لى بعض أَصْحَابه لَو ناولت الشَّيْخ بيمينك فَأخذت الْقَلَم بيمينى فناولته فَأخذ منى

"Aku berada di majelis Ibnu Khuzaimah, lalu dia meminta bantuan kepadaku, maka aku pun mengulurkan tangan kiriku untuk mengambil pena, karena tanganku hitam karena tulisan. Maka dia tidak mengambil pena, dan menahan diri. Lalu sebagian sahabatku berkata kepadaku, 'Seandainya engkau mengambilnya dengan tangan kanan untuk syaikh.' Maka aku pun mengambil pena tersebut dengan tangan kananku untuknya, lalu dia mengambilnya dariku.." [Thabaqat asy-Syafi'iyyah al-Kubra, 3/111]

Allah Azza wa jalla berfirman:

فَمَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَاُولٰٓئِكَ يَقْرَءُوْنَ كِتٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا

"Dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya, mereka akan membaca catatannya (dengan baik), dan mereka tidak akan dizalimi sedikit pun.." [QS. Al-Isra': 71]

وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْ

"Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.." [QS. Al-Haqqah: 25]

Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, ia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

"Dahulu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam amat menyukai memulai dengan (bagian) kanan dalam mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan dalam semua urusannya yang penting.." [Muttafaqun 'alaih]

***

Umar bin Khaththab Radhiallahu 'anhu berkata:

فَرَأَيْتُ أَثَرَ الْـحَصِيرِ فِي جَنْبِهِ فَبَكَيْتُ. فَقَالَ: مَا يُبْكِيكَ؟ فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ كِسْرَى وَقَيْصَرَ فِيمَا هُمَا فِيهِ وَأَنْتَ رَسُولُ اللهِ. فَقَالَ: أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَـهُمُ الدُّنْيَا وَلَنَا الْآخِرَةُ؟

Aku melihat bekas tikar di lambung/ rusuk beliau, maka aku pun menangis, hingga mengundang tanya beliau, "Apa yang membuatmu menangis?" Aku menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Kisra (raja Persia) dan Kaisar (raja Romawi) berada dalam kemegahannya, sementara engkau adalah utusan Allah." Beliau menjawab, "Tidakkah engkau ridha mereka mendapatkan dunia sedangkan kita mendapatkan akhirat..?" [HR. Al-Bukhari no. 4913 dan Muslim no. 3676]

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

فَاَسْرِ بِاَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ  الَّيْلِ وَاتَّبِعْ اَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْـتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ وَّامْضُوْا  حَيْثُ تُؤْمَرُوْنَ

"Dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu.." [QS. Al-Hijr: 65]

لَا تَمُدَّنَّ  عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖۤ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ  عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ

"Jangan sekali-kali engkau (Muhammad) tujukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang kafir), dan jangan engkau bersedih hati terhadap mereka dan berendah-hatilah engkau terhadap orang yang beriman.." [QS. Al-Hijr: 88]

Sa'id bin al-Musayyab rahimahullah berkata:

مَا أَكْرَمَتِ الْعِبَادُ أَنْفُسَهَا بِمِثْلِ طَاعَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلَا أَهَانَتْ أَنْفُسَهَا بِمِثْلِ مَعْصِيَةِ اللهِ

"Tidaklah para hamba dimuliakan oleh dirinya sendiri sebagaimana menaati Allah azza wa jalla, dan tidaklah dirinya menghinakannya sebagaimana kemaksiatan kepada Allah.." [Hilyah al-Auliya', 2/164]

***

Seorang imam salaf yang mulia, salah seorang imam hadits di zamannya, imam dalam sifat wara' dan kezuhudan, Ayyub as-Sakhtiyani rahimahullah, ia berkata:

الْزَمْ سَوْقَكَ فَإِنَّكَ لَا تَزَالُ كَرِيمًا عَلَى إِخْوَانِكَ مَا لَمْ تَحْتَجْ إِلَيْهِمْ

"Tetaplah di pasarmu, karena engkau akan senantiasa mulia di hadapan saudara-saudaramu selama engkau tidak membutuhkan mereka.." [Hilyah al-Auliya', 3/11]

Suatu ketika ada yang bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:

أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ  عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ

"Wahai Rasulullah, mata pencaharian apakah yang paling baik?" Beliau bersabda, "Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual-beli yang mabrur (diberkahi).." [HR. Ahmad, 4/141]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

لأَنْ يَأخُذَ أحَدُكُمْ أحبُلَهُ ثُمَّ يَأتِيَ الجَبَلَ ، فَيَأْتِيَ بحُزمَةٍ مِنْ حَطَب عَلَى ظَهْرِهِ فَيَبِيعَهَا ، فَيكُفّ اللهُ بِهَا وَجْهَهُ ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَسْألَ النَّاسَ ، أعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ

"Sungguh jika salah seorang dari kalian mengambil tali, lalu pergi ke gunung (untuk mencari kayu bakar), kemudian dia pulang dengan memikul seikat kayu bakar di punggungnya lalu dijual, sehingga dengan itu Allah menjaga wajahnya (kehormatannya), maka ini lebih baik dari pada dia meminta-minta kepada manusia, diberi atau ditolak.." [HR. Bukhari no. 1402 dan no. 1410]

Baca Juga: Membalas Dengan Setimpal Atau Memaafkannya?

——○●※●○——

Blog Al-Mukhtashar
Selasa, 27 November 2018


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 19.12.00
Please Feel Free to Share