Ilusi Zona Nyaman Bagi Kaum Introvert

Ilusi Zona Nyaman

Ilusi Zona Nyaman Bagi Kaum Introvert

"Segera setelah kita berpikir bahwa kita telah mendapatkan kehidupan yang nyaman, kita menemukan bagian dari kita yang tidak dapat masuk ke dalamnya.." —Gail Sheehy

Semenjak balita, kita menemukan keamanan dalam hal-hal yang sudah kita kenali. Anak-anak dengan berbagi temperamen mungkin membawa selimut atau boneka kesayangannya kemana-mana untuk membantu mengatasi rasa tidak biasa. Bahan selimut dan boneka tersebut mengingatkan mereka pasa suasana nyaman di rumah. Hal tersebut dapat menentramkan mereka dari rasa takut dan cemas. Sebagai orang dewasa, kita terus mencari hal-hal yang sudah kita kenal, karena hal-hal tersebut membantu kita mengatasi perasaan kewalahan. Kaum introver, lebih daripada kaum ekstrover, melihat dan menemukan keamanan pada hal yang sudah mereka kenali. Hal ini disebabkan karena menerima informasi baru dari luar akan menguras energi kita..

Baca Juga : Menyembunyikan Cahaya Di Bawah Gantang – Peran Introvert

Kaum introver bisa mengembangkan kepercayaan bahwa perasaan nyaman yang mereka rasakan membawa arti keamanan bagi mereka. Namun, kepercayaan seperti itu sebenarnya dapat menjadi sebuah hambatan. Sebaik apa pun Anda membangun kehidupan Anda, Anda akan bertemu dengan hambatan, tantangan, rintangan, dan perasaan tidak enak, dan Anda memang diharuskan untuk menghadapinya. Hal itu menuntut Anda untuk berperilaku dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, dan Anda akan menerima perasaan aneh yang ditimbulkannya..

Selain itu, pertumbuhan juga berarti merasa sedikit asing dengan diri sendiri. Kehidupan yang terisolasi memang melindungi Anda dari perasaan yang tidak enak, tapi di sisi lain, hal itu juga menghambat pengalaman dan hubungan dengan orang baru yang bisa Anda dapatkan. Padahal, kedua hal ini sebenarnya dapat membantu Anda dan memberikan kenikmatan yang tidak pernah Anda pikirkan atau bayangkan..

Berdiam di dalam kenyamanan mengakibatkan kita kehilangan aspek pribadi kita. Sama halnya seperti otot yang tidak berkembang karena tidak dilatih, bagian dari watak kita tidak akan diperkuat bila kita tidak sering menggunakannya. Lebih dari itu, Anda dapat merasa bosan atau depresi bila tidak ada informasi atau tantangan baru yang Anda dapatkan. Perasaan takut dikucilkan, ditolak, atau dikecewakan dapat terus berkembang, kecuali jika ada pengalaman luar positif yang mengingatkan Anda bahwa rasa takut itu tidaklah tertanam pada kenyataan..

Sebagai seorang introver, Anda perlu mengingatkan diri Anda sendiri bahwa walaupun Anda mengeluarkan banyak energi saat bersifat ekstrover, Anda juga sedang mengumpulkan hal-hal baru seperti ide, hubungan, dan pengalaman. Dunia ini adalah tempat yang mengasyikkan. Memang, tidak seperti kaum ekstrover, Anda tidak dapat memancarkan cahaya Anda ke semua arah. Namun, Anda tetap bisa menentukan satu titik dan memfokuskan energi ekstrover Anda pada titik tersebut..

Baca Juga : Saatnya Introvert Menjadi Extrovert, Terangkan Dunia Dengan Cahayamu

——○●※●○——

Sumber : The Introvert Advantage, Berkembang dan Berhasil di Dunia Ekstrover (edisi terjemah), halaman 249–350. Judul Asli : The Introvert Advantage, How to Thrive in an Extrovert World. Penulis : Marti Olsen Laney. Penerjemah : Meita Lukitawati. Penerbit : PT Elex Media Komputindo.

Ditulis ulang oleh : Esha Ardhie
Senin, 24 April 2017


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 13.57.00
Please Feel Free to Share