Menyikapi Kaum Introvert, Berikan Mereka Waktu Untuk Merenung

Kaum Introvert Butuh Waktu Untuk Merenung

Berikan Waktu Untuk Merenung

Kaum introver memerlukan waktu untuk merenung tanpa merasa ditekan untuk "berbuat" sesuatu. Banyak introver dianggap pemalas karena mereka membutuhkan waktu untuk merenung. Beberapa orang tua kesal dan bertanya, "Kenapa kamu terus malas-malasan..?"

Selain menggunakan waktu tenang mereka untuk menyimpan tenaga, kaum introver juga menggunakan waktu ini untuk merenung. Jadi, mengapa kaum introver membutuhkan sebuah area bebas tekanan..? Kaum introver menyerap informasi dari dunia luar secara sadar dan tidak sadar. Kalau mereka tidak mampu mengurangi stimulus dari luar, pikiran, perasaan, dan kesan mereka tidak akan pernah muncul ke permukaan. Tanpa waktu yang cukup untuk memproses informasi, pikiran mereka bisa tersumbat dan kelebihan muatan..

Baca Juga : Burung Demi Burung, Langkah Kecil Yang Saling Menguatkan

Itulah sebabnya banyak orang introver yang akhirnya merasa kalau otak mereka kosong. Padahal sebenarnya, otak mereka menampung begitu banyak hal. Hal-hal tersebut hanya perlu disusun dan disaring..

Ketika anak-anak introver merasa bahwa pikiran mereka kosong, mereka akan bingung dan merasa malu. Anda dapat membantu mereka keluar dari situasi seperti itu dengan membuat sebuah pernyataan sederhana yang menjelaskan apa yang sedang terjadi pada diri mereka. "Sekarang, mungkin kamu tidak tahu apa yang sedang kamu rasakan, tetapi nanti kamu akan mengerti." Ingatkan mereka bahwa sebenarnya otak mereka sedang bekerja tanpa mereka sadari. "Otakmu pasti sedang mencerna tugas yang sedang kamu kerjakan, jadi, besok kamu akan mempunyai ide untuk mengerjakannya." Tunjukkan dan buat mereka sadar bahwa mereka telah mencapai kesimpulan dan solusi. "Kelihatannya kamu sudah mengerti buku ini, dan sekarang kamu bisa menjelaskan apa yang kamu suka dan tidak suka dari buku ini.."

Karena kaum ekstrover menyelesaikan masalah dengan membicarakannya, mereka sering kali merasa kesal pada kaum introver karena mereka lebih memilih untuk "menutup diri". "Ayo katakan," kaum ekstrover berkata..

Ajarkanlah putra dan putri introver Anda untuk berkata, "Aku sedang merenungkan masalah itu." Jika anak Anda merupakan salah satu introver yang senang mengutarakan pikirannya, langkah terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mendengarkan dan memberinya umpan balik atas apa yang telah Anda dengar..

"Jadi, coba Ibu ulangi perkataanmu, Alicia. Kamu telah mendapatkan beberapa ide untuk proyek ilmiahmu, dan kamu telah membatasi pilihanmu menjadi dua pilihan saja. Apakah kamu ingin membahas pilihan-pilihan itu sekarang atau di lain waktu..?"

Menanggapi anak introver akan membantu mereka menemukan solusi sebuah permasalahan tanpa merasa kewalahan..

Anak-anak Anda akan lebih mampu menggunakan talenta yang mereka miliki jika Anda mengajari mereka untuk introspeksi diri. Usulkan kepada mereka untuk duduk dengan santai dan membiarkan pikiran mereka melayang. Jelaskan bahwa waktu santai itu akan membantu pikiran mereka menghubungkan semua informasi yang selama ini telah mereka kumpulkan. Pikiran kita akan menyusun bagian-bagian kecil informasi seperti seorang anak menyusun sebuah teka-teki untuk membentuk sebuah ide. Buat anak Anda mengerti, bahwa ketika pikirannya telah selesai menyusun setiap bagian informasi yang dia punya, solusi dan kesan pun akan menjadi jelas dalam pikiran mereka. Semakin Anda, sebagai orang tua mereka, menghargai proses tersebut, semakin anak-anak Anda menghargainya juga. Katakanlah kepada mereka, "Ibu tahu kamu sedang memikirkan apa yang kamu lihat kemarin." Tanyakan pada anak Anda, "Gary, apa kesanmu terhadap guru barumu itu..? Kamu boleh memikirkan jawabannya dulu kalau kamu mau." Hal ini menekankan pentingnya peran Anda dalam membantu anak-anak Anda memercayai cara otak mereka bekerja..

Mungkin akan membantu juga bila Anda berbicara dengan guru anak-anak Anda dan menjelaskan kebutuhan mereka untuk merenung. Guru merela mungkin tidak tahu bahwa setiap orang menggunakan jalur otak yang berbeda-beda, dan panjang jalur itu akan menentukan seberapa cepat respons sang anak mengenai sesuatu. Sang guru dapat meminta murid-muridnya untuk membahas sebuah topik dengan berkata, "Kita akan mendiskusikan bab ini setelah istirahat makan siang nanti." Guru itu akan menemukan bahwa banyak muridnya yang pendiam akan lebih berkontribusi ketika mereka diberi kesempatan untuk merenung..

Bantulah anak Anda untuk belajar memberi tahu orang yang bukan anggota keluarga mereka, "Saya harus merenungkan masalah itu sebelum saya bisa memberikan jawabannya." Ingatkan mereka bahwa mereka perlu mengutarakan hasil pemikiran mereka. Tentunya, jangan lupa untuk memberi mereka pujian, "Emily, Ibu sangat suka cara kamu merenungkan sesuatu." Anda akan menemukan bahwa putra dan putri Anda memiliki kelebihan-kelebihan yang menakjubkan..

Baca Juga : Jika Anda Adalah Orang Tua Introvert Yang Memiliki Anak-Anak Ekstrovert

——○●※●○——

Sumber : The Introvert Advantage, Berkembang dan Berhasil di Dunia Ekstrover (edisi terjemah), halaman 177-179. Judul Asli : The Introvert Advantage, How to Thrive in an Extrovert World. Penulis : Marti Olsen Laney. Penerjemah : Meita Lukitawati. Penerbit : PT Elex Media Komputindo.

Disalin ulang oleh : Esha Ardhie
Kamis, 08 Desember 2016


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 19.05.00
Please Feel Free to Share