Pengaduan Rasulullah Kepada Ummu Salamah (Fenomena Kehidupan)

Surat Nasehat Dalam Botol

Rasulullah Meminta Pandangan Istrinya

Suatu waktu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan para sahabatnya untuk berangkat ke Makkah sembari melakukan thawaf di Ka'bah sebagai kesempurnaan ibadah haji. Tentu para sahabat merespon perintah ini dengan gembira, karena dalam hati mereka tertanam kerinduan mendalam dan punya mimpi yang tinggi bahwa suatu saat mereka bisa melaksanakan haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam..

Sayangnya, saat tiba di Hudaibiyah, perjalanan mereka ditahan oleh kaum kafir Quraisy dan keputusan pulang ke madinah harus diambil, perjalanan tidak bisa diteruskan. Hal itu membuat sebagian para sahabat bersedih dengan sangat mendalam, bahkan sebagian dari mereka tidak mau bergerak untuk kembali..

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat di hari Hudaibiyah untuk menyembelih kurban setelah selesai menandatangani kesepakatan damai dengan utusan Quraisy. Akan tetapi, para sahabat enggan melakukannya karena di hati mereka terdapat banyak sekali ganjalan tentang kesepakatan damai itu. Mereka menganggap kesepakatan itu menciderai hak-hak umat muslim. Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai mengulangi beberapa kali perintahnya agar kaum muslimin yang ikut dalam rombongan itu segera menyembelih hewan. Akan tetapi, tidak seorang pun yang mau beranjak dari tempatnya..

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memandang kepada wajah sebagian sahabatnya, nampak rona kesedihan yang mendalam di wajah mereka. Tanda kekecewaan pun terlihat jelas di wajah-wajah mereka, mereka terasa berat untuk melaksanakan perintahnya, mencukur rambut dan menyembelih hewan hadyu..

Karena bingung, beliau mendatangi Ummu Salamah radhiyallahu 'anha dalam keadaan sedih dan sakit hati. Beliau menuturkan kepada Ummu Salamah tentang orang-orang Islam, dan penolakan mereka terhadap perintah beliau..

Ummu Salamah lalu mendekati beliau sembari berkata, "Aku punya jalan keluar untukmu, wahai Nabi Allah. Apakah engkau menyukai hal itu..? Keluarlah dan jangan engkau berbicara sepatah kalimat pun kepada salah satu dari mereka hingga engkau menyembelih untamu lalu engkau panggil tukang cukurmu dan tukang cukur itu mencukur rambutmu.."

Ummu Salamah memberitahukan kepada beliau bahwa sebenarnya sahabatnya tidak melanggar perintahnya, hanya saja mereka berat melaksanakannya. Agar masalahnya selesai dan perintahnya menjadi kenyataan, serta tidak berlama-lama diperdebatkan maka ia menyarankan agar memulai dari dirinya sendiri, mencukur rambutnya dan menyembelih hewan kurbannya..

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu keluar dan tidak berbicara kepada salah seorang pun dari sahabatnya sebelum beliau melakukan hal itu. Beliau lalu menyembelih unta beliau dan memanggil tukang cukur beliau untuk mencukur rambutnya. Ketika para sahabat melihat itu, mereka segera bangkit menyembelih hewan dan sebagian mereka mencukur sebagian yang lain..

Di sini saya memperbaharui pertanyaanku: Mengapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta pandangan istrinya..? Apa hikmahnya mendengarkan pandangan dan menuruti sarannya..? Jawabannya sederhana, karena kehidupan menuntut itu dan mengharuskan kita melakukannya..

Satu akal lebih sedikit daripada dua akal, satu pandangan akan dikalahkan oleh dua pandangan dan seterusnya..

Kalau sekiranya di dunia ini ada manusia yang tidak membutuhkan meminta saran atau musyawarah maka Rasulullah orangnya, sebab beliau adalah sosok pribadi yang paling sempurna dan suami yang paling baik. Akan tetapi di sini kita belajar bahwa musyawarah, meminta sebuah pandangan dan saran, terlebih membuka ruang diskusi merupakan hal yang mendukung untuk menjadi keluarga yang matang dan bahagia, maka kepemimpinan dan keperkasaan membutuhkan hal tersebut..

Salah satu bentuk keperkasaan laki-laki adalah siap menggandeng pasangan hidupnya untuk masuk ke wilayah pemikirannya, ia membuka diskusi dengannya dan saling bergantian dalam mengutarakan pandangan. Sementara laki-laki yang lemah, kepribadiannya tidak seimbang, terdidik dari lingkungan diktator yang keras, ia akan sulit memahami perkara ini..

Baca juga : 10 Jenis Kata-Kata Kaku Yang Sering Diucapkan Seorang Suami Kepada Istrinya

——○●※●○——

Sumber : Bahasa Cinta Suami Istri (edisi terjemah) halaman 197-200. Penulis : Karim Syadzili. Judul Asli : لغات الحب. Penerjemah : Muhammad Yasir. Penerbit : Al-Kautsar, cetakan ke-1 Oktober 2012

Disalin ulang oleh : Esha Ardhie
Minggu, 28 Februari 2016


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 14.30.00
Please Feel Free to Share