"Masak Harus Pakai Mecin..!" Saran Dari Food Scientist

MSG Mecin

"Masak Harus Pakai Mecin..!" Saran Dari Food Scientist

Mecin (Me.cin) n/Gz : Garam natrium dari asam glutamat, digunakan sebagai penguat rasa.. [KBBI]

"MSG sangat aman, kami pernah melakukan penelitian di UC Davis," ungkap Steve Witherly yang merupakan salah seorang Food Scientist. Ia menyatakan bahwa monosodium glutamat sering digunakan di rumahnya ketika memasak, bahkan untuk dikonsumsi anak-anaknya karena dapat membantu menambah nafsu makan..

"Jangan makan mecin, nanti bego," begitulah sindiran kasar yang kita kenal dan sering kita dengar. Dan bagi banyak orang, memasak dengan MSG atau bahan-bahan kimia "aneh" lainnya terkesan berbahaya dan terdengar menakutkan. Percaya atau tidak, kebanyakan ilmuwan sepakat mengenai amannya MSG. American Chemical Society mengatakan, "MSG dapat memberikan efek sementara, untuk beberapa orang tertentu ketika mengonsumsinya dalam jumlah banyak di saat perut kosong, tetapi sangat aman bagi sebagian besar orang.."

Tahukah kita? Reputasi buruk mengenai MSG berasal dari beberapa penelitian usang, termasuk dari laporan "Chinese Restaurant Syndrome" pada tahun 1968 yang menuding MSG sebagai penyebab orang-orang menjadi sakit. Namun seiring berjalannya waktu, tidak ditemukan bukti kuat yang menyatakan bahwa MSG dapat memberikan dampak negatif secara umum. Jika Anda mengalami sakit perut, mual, atau hal lainnya setelah mengonsumsi masakan cina, hal tersebut mungkin saja disebabkan karena bahan-bahan lainnya atau karena pola makan berlebihan yang tidak sehat..

Dikatakan, bahkan MSG dipercaya dapat membantu menjaga pola makan yang sehat. Dengan sedikit penggunaan garam, kangkung Anda dapat menjadi masakan yang lezat dengan bantuan MSG. Sebagai catatan, mengkonsumsi lebih dari 3 gram saat perut kosong terbukti memiliki efek samping yang tidak baik, meskipun bagi sebagian orang hal tersebut tidaklah menjadi masalah serius..

MSG tersusun atas senyawa glutamat dan natrium alami, jika memang dibuat dengan benar. Glutamat dalam bentuk "bebas", termasuk MSG, berfungsi sebagai penguat cita rasa. Glutamat "bebas" banyak ditemukan pada makanan dengan kadar tinggi, semisal pada tomat (140 mg/100 g), sarden (280 mg/100 g), kecap (782–1.264 mg/100 g), keju parmesan (1.200 mg/100 g), rumput laut serta kelp (1.378–3.190 mg/100 g), dan sebagainya..

Jika Anda ingin membuat apa pun terasa lezat, taburkan saja keju parmesan, orang Italia sudah menggunakannya selama 2000 tahun. Atau ada juga yang dikenal masa kini dengan istilah "Supersalt", yaitu campuran garam dengan MSG (perbandingan 9:1), ditambah dengan sedikit disodium inosinate dan disodium guanylate. Disodium inosinate dan disodium guanylate terdapat juga pada Air Susu Ibu (ASI), yang kedunya merupakan penguat rasa yang sangat kuat ketika dicampurkan dengan MSG. Kombinasi bahan-bahan tersebut dapat kita temukan dalam produk semisal Ajinomoto yang terkenal di Jepang..

Pada intinya, MSG aman untuk dikonsumsi, namun jangan berlebihan dalam penggunaannya. Apalagi berlebihan dalam menghadapi kenyataan, jika ingin pintar, belajarlah, bukan dengan menghindari mecin ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Referensi : http://www.businessinsider.com/cooking-with-msg-supersalt-2017-2

Baca Juga : Ilmuwan Harvard Ciptakan RoboBee Generasi Terbaru, Mikrorobot 1000 Kali Lebih Ringan

——○●※●○——

Ditulis oleh : Esha Ardhie
Senin, 13 November 2017


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 17.03.00
Please Feel Free to Share