Kesalahan Pada Malam Pertama Pernikahan (Pelajaran Dari Beberapa Kisah Nyata)

Love Icon Lambang Cinta Suami Istri

Kesalahan Pada Malam Pertama Pernikahan

Saya sangat tertarik pada ucapan seorang sastrawan Perancis, Balzak, "Janganlah Anda memulai kehidupan rumah tangga dengan pemerkosaan.." Benar, sangat disayangkan, banyak suami yang memperlakukan istri mereka pada malam pertama seolah-olah sedang memperkosa mereka. Kesalahan yang terjadi pada malam pertama ini akan mengurangi kebahagiaan suami isteri pada malam tersebut. Bahkan, mengurangi kebahagiaan mereka untuk jangka waktu yang lama, malah terkadang menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan yang berujung pada perceraian..

Dalam sebuah reportasi jurnalistik dengan judul, "Malam Pertama; Anggur yang Terasa Pahit", diungkapkan:

"Dalam kondisi tiadanya kesadaran serta dominasi kebodohan, kebohongan, dan khurafat, malam pertama berubah menjadi mimpi buruk yang menakutkan  dan menghantui relasi suami istri untuk jangka waktu yang lama..?

Ada kisah tentang pernikahan yang tidak berlangsung lebih dari delapan jam. Pada malam pertama, karena rasa takut dan ketidaktahuan, pengantin wanita menolak mempelai prianya. Sang suami menyangka ada udang di balik batu, sehingga mereka berdua menghabiskan malam pertama dalam pertengkaran. Sang suami dikuasai oleh perasaan curiga yang melukai kehormatan dan kemuliaan sang istri. Seiring datangnya pagi, tak ada jalan keluar bagi keduanya kecuali perceraian..

Ada kisah tentang gadis di bawah umur yang menikah lalu menjadi gila pada malam pertama, karena dia tidak memiliki pengetahuan seksual yang cukup. Dia terkejut oleh apa yang terjadi di malam pertama, karena dia tidak siap menghadapinya. Akibatnya, jiwanya terguncang. Ketika keluarganya membawagadis itu ke dokter jiwa, dokter menenangkan mereka dengan mengatakan bahwa kasus ini menimpa lebih dari 30% gadis akibat malam pertamanya, khususnya gadis-gadis di bawah umuryang belum terdidik. Dokter ini menyarankan agar gadis itu menjauhi suaminya secara total selama satu bulan. Setelah itu, secara bertahap, mental gadis itu normal kembali. Dia hidup bahagia dengan suaminya dan dikaruniai beberapa anak..

Ada kisah tentang seorang anak gadis yang cantik, lembut, dan disukai semua orang karena akhlaknya yang mulia. Gadis ini menikah atas dasar kehendaknya sendiri. Tapi, dia tidak mengetahui pengetahuan apa pun tentang kehidupan rumah tangga. Ketika pada malam pertama, suaminya ingin bersetubuh dengannya, dia menolak perbuatan tersebut. Sang suami memaksa untuk mendapatkan haknya. Gadis lembut itu melawan dengan gigih, hingga memecahkan perabotan di sekitarnya. Kisahnya pun berujung di rumah sakit jiwa.."

Pasangan pengantin sering kali melakukan kesalahan pada saat resepsi pernikahan, yaitu mereka terlalu menyibukkan diri. Akibatnya, pada saat mereka tinggal berdua-duaan, mereka sudah sangat lelah. Hal ini berpengaruh pada mentalitas, ucapan, dan tindakan mereka. Kebahagiaan mereka menjadi berkurang, bahkan malam pertama mereka pun dapat berubah menjadi saat-saat yang tidak menyenangkan..

Banyak gadis yang merasa takut kepada suaminya yang masih asing dan rumahnya yang baru. Mereka juga merasa takut akan kehilangan keperawanan, dikarenakan anggapan yang salah bahwa hal itu menyebabkan rasa sakit dan mengalirnya darah. Yang lebih memperburuk keadaan, banyak lelaki yang menyangka bahwa mempelainya akan menyerahkan diri dengan mudah dan menyesuaikan diri dengan kehendaknya dengan segera, tanpa membuang-buang waktu sedikit pun..

Wahai saudaraku, "Pelan-pelan saja. Makanan yang terbaik takkan terasa lezat jika belum matang, atau dimasak secara tergesa-gesa. Dia akan terasa lebih nikmat dan lebih lezat jika dimasak dengan api yang tenang.."

Baca Juga : Seksual Bukanlah Ukuran Kesuksesan Seorang Istri

——○●※●○——

Sumber : Untukmu Yang Akan Menikah & Telah Menikah (edisi indonesia) halaman 174-176. Judul Asli : لمن يريد الزواج . . . وتزوج. Penulis : Syaikh Fuad Shalih. Penerjemah : Ahmad Fadhil, Lc. Penerbit : Pustaka Al-Kautar, cetakan ke-14 Desember 2011

Ditulis ulang oleh : Esha Ardhie
Senin, 06 November 2017


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 19.33.00
Please Feel Free to Share