Adegan Romantisme Rasulullah (3) : Gambaran Cinta Sejati

Adegan Romantisme Rasulullah (3) : Gambaran Cinta Sejati

Gambaran Cinta Sejati

Sekarang, terlintas dalam pikiranku sebuah hikayat yang tidak biasa. Suatu hari, seorang laki-laki Persia mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk sebuah jamuan makan. Laki-laki ini sudah terkenal terampil meramu masakan sehingga menjadi makanan yang enak dan lezat untuk dinikmati..

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menjawab bersedia menghadirinya, sebab Aisyah radhiyallahu 'anha juga menghadirinya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta izin kepada laki-laki persia itu agar istrinya Aisyah bisa ikut dalam jamuan itu. Namun laki-laki itu meminta maaf karena yang diundang hanya Rasulullah seorang diri..

Mendengar larangan ini, Aisyah bersedih. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat rona kesedihan begitu jelas di wajah istrinya. Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan batal menghadiri undangan..

Mendengar beliau akan membatalkan kehadirannya, laki-laki itu segera balik ke rumah beliau untuk kedua kalinya mengundang. Namun, Rasulullah tetap menolak hadir karena alasan Aisyah. Ketika laki-laki Persia itu mengetahui sebab penolakan Rasulullah, yaitu ketidakhadiran Aisyah. Maka ia memutuskan untuk mengundang kedua-duanya. Rasulullah dan Aisyah pun hadir dalam jamuan makan itu. Setelah itu, Rasulullah mengucapkan terima kasih kepada pengundang..

Sungguh, pada momen-momen seperti ini, dibutuhkan sahabat yang menemani, bukan pergi seorang diri. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin melompati adat atau kebiasaan yang sudah menyatu dalam alam pikiran masyarakat saat itu bahwa suami harus melakukan apa-apa dengan seorang diri..

Banyak orang berpandangan bahwa menyatakan perasaan cinta di hadapan publik adalah bentuk sikap lemah dari pihak laki-laki, dan mereka tidak selayaknya melakukan hal itu. Ada juga pihak yang berpandangan bahwa bagian wanita dari perasaan suaminya hanya sebatas ungkapan kata-kata, tidak lebih dari itu. Dan pemberian kepadanya pun hanya dalam bentuk materi..

Perhatikan dengan teliti, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berangkat sendirian, tapi harus ditemani istrinya Aisyah. Beliau seperti ingin berada di samping Aisyah dan tidak ingin berpisah dan berjauh-jauhan dengan sang istri tercintanya itu.. [1]

Perhatikan kebesaran kepribadian beliau ketika ia meminta maaf kepada laki-laki Persia itu hanya karena Aisyah tidak bisa ikut hadir. Ia meminta maaf kepadanya dengan penuh kelembutan dan sopan santun, sehingga akhirnya laki-laki Persia itu dapat memahami dengan sendirinya apa yang terjadi pada diri beliau..

Kemudian juga cermati dengan baik betapa bahagianya beliau ketika Aisyah akhirnya bisa ikut bersamanya pada jamuan makan. Bahkan Anas menggambarkan adegan keduanya ketika keluar dari pintu rumah, "Keduanya pun berangkat dengan penuh kebahagiaan hingga kembali lagi ke rumah.."

Inilah gambaran cinta sejati Nabi kepada istrinya. Beliau benar-benar mencintainya dengan kualitas yang tinggi. Suatu hari, beliau pernah membela istrinya, seperti yang diriwayatkan oleh Amar bin Yasir dengan mengatakan, "Apakah kalian hendak menyakiti kekasih Rasulullah..?"

Baca Juga : Khutbah Jum'at Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr (6 Prinsip Parenting Islami)

——○●※●○——

Sumber : Bahasa Cinta Suami Istri (edisi terjemah), halaman 128-131. Penulis : Karim Syadzili. Judul Asli : لغات الحب. Penerjemah : Muhammad Yasir. Penerbit : Pustaka Al-Kautsar, cetakan ke-1 Oktober 2012

Disalin ulang oleh : Esha Ardhie
Senin, 21 Agustus 2017

***

[1] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu bersikap adil kepada isteri-isterinya, meskipun beliau memiliki kecintaan khusus kepada Aisyah radhiyallahu 'anha. Jika beliau tidak mau berjauhan dengan Aisyah maka terhadap isteri-isteri beliau yang lain juga demikian sikapnya. Edt..


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 17.14.00
Please Feel Free to Share