Ibadah Itu Bernama Menjaga Kehormatan Saudara
Oleh : Ustadz Abi Ubaidah As-Sidawi
قال عمر بن عبد العزيز : أدركنا السلف وهم لا يرون العبادة في الصوم ، ولا في الصلاة ، ولكن في الكف عن أعراض الناس فقائم الليل وصائم النهار؛ إن لم يحفظ لسانه ؛ أفْلَس يوم القيامة. [التمهيد ١٧ / ٤٤٣]
Umar bin Abdul Aziz berkata:
"Kami mendapati salaf, mereka tidak menilai ibadah itu hanya dalam puasa atau shalat, namun ibadah hakiki adalah dengan menahan diri dari menodai kehormatan manusia. Orang yang shalat di malam hari dan puasa di siang hari, jika dia tidak menjaga lidahnya maka dia akan bangkrut/merugi di hari kiamat kelak.." [At-Tamhid, 17/443]
Tak cukup sampai di situ, mereka juga mengajarkan ibadah hakiki ini kepada putra-putra mereka..
قال الشيرازي رحمه الله : أذكرُ أنّي كنتُ في عهد الطفولة متعبِدًا، قوَّام الليل، مولعًا بالزهد والتقوى.
وذات ليلة كنتُ جالسًا في خدمة أبي، ولم أُغمض عيني طول الليل، وأخذتُ المصحف العزيز في حجري، وحولنا قومٌ نيام ..... فقلت لأبي : إنَّ واحدًا من هؤلاء لا يرفع رأسه ليصلي ركعتين ، وقد ناموا هكذا كأنهم موتى!. فقال: يا روح أبيك ! ، لو كنتَ أنتَ أيضًا نمتَ ، لكان خيراً من أن تقع في الخلق. [جنّة الورد / ص١٠٢]
Asy-Syirazi berkata:
"Aku masih ingat saat aku masih kecil, aku begitu rajin ibadah, shalat malam, zuhud dan bertaqwa..
Suatu malam saat aku membantu ayahku dan aku belum memejamkan mataku sepanjang malam itu. Aku ambil mushaf Al-Qur'an di pangkuanku dan di sekitar kami banyak manusia yang masih terlelap tidur..
Aku katakan pada ayahku, 'Wahai ayah, tak seorang pun dari mereka mengangkat kepalanya untuk shalat dua rakaat, mereka tidur bagaikan mayat'..
Ayahku menjawab, 'Seandainya kamu juga tidur seperti mereka, itu lebih baik bagimu daripada kamu mencela orang'." [Jannatul Ward, hal. 102]
Subhanallah, itulah pendidikan ibadah yang hakiki...
Baca Juga : Kita Bukanlah Satu-Satunya
——○●※●○——
Esha Ardhie
Senin, 10 April 2017