Di Balik Teori Evolusi (Man & Nature) Menguak Sisi Inscientific Teori Evolusi Darwinisme
> Hukum Alam
Sebagian manusia meyakini bahwa "alam" mewakili "hukum" yang mengatur jagat raya ini. Mereka senantiasa berusaha untuk menjelaskan bagaimana sesuatu hal bisa terjadi, namun mereka tidak pernah menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, “Siapakah yang menciptakan jagat raya ini, siapakah yang memiliki hukum/ketetapan sehingga dapat berpengaruh besar..?” Hal seperti inilah yang menyebabkan mereka terpisah oleh sebuah penghalang buatan kepada dua "kepribadian": di satu sisi mereka nampak berguna di masyarakat karena senantiasa berusaha untuk menjelaskan apa-apa yang terjadi di jagat raya. Dan di sisi lain, mereka mengakui bahwa Allah-lah yang memiliki kekuasaan untuk mencipta dan senantiasa mengatur "fenomena supernatural". Hal ini nampak dari ucapan mereka (karena memang telah menjadi fitrah setiap manusia —pen) dalam keadaan bahaya, mereka akan berseru “Yaa Tuhanku!” atau “Tuhan tolonglah aku..!”
Pada zaman dahulu kala, manusia mengatahui bahwa hujan turun dari langit. Kemudian pada saat ini kita telah mengetahui beragam proses (yang termasuk dalam "fenomena alam" tersebut —pen) dengan jelas, mulai dari proses evaporasi air hingga menjadi rintikan hujan. Namun, berdasarkan pada teori yang mereka yakini, (terdapat sebuah "rantai" yang terputus lagi —pen) bahwa para ilmuwan mereka tidak menjelaskan bagaimana halnya "fenomena alam" yang ada dapat memiliki atau bahkan menjadi suatu hukum atau ketetapan yang berlaku bagi "alam" itu sendiri. Seperti: burung dapat terbang di udara?, ikan hidup di dalam air?, manusia hidup di darat? (siapakah yang menetapkan seperti itu? "Alam"-kah? Atau terjadi demikian dikarenakan "fenomena alam"..?! —pen). Yang benar adalah bahwa semua yang ada dan terjadi di "alam" bukanlah karena "alam" itu sendiri atau pun karena adanya "fenomena alam" apa pun, serta bukan pula karena "alam" memiliki ketentuan/hukum sehingga dapat mengatur/menentukan dirinya sendiri, akan tetapi semua hal yang ada dan terjadi disekitar kita adalah atas pemberian/karunia dan penetapan serta pengaturan Allah yang Maha memiliki kesempurnaan dalam segala hal. Dia berfirman:
قُلْ مَنْ رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ ۚ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ لَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْأَعْمٰى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِى الظُّلُمٰتُ وَالنُّورُ ۗ أَمْ جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَآءَ خَلَقُوا كَخَلْقِهِۦ فَتَشٰبَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ ۚ قُلِ اللَّهُ خٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ وَهُوَ الْوٰحِدُ الْقَهّٰرُ
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah.” Katakanlah, “Pantaskah kamu mengambil pelindung-pelindung selain Allah, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, “Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah yang gelap dengan yang terang? Apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa..” [QS. Ar-Ra'd: 16]
الَّذِى خَلَقَ فَسَوّٰى * وَالَّذِى قَدَّرَ فَهَدٰى
"Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (penciptaan-Nya), yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.." [QS. Al-A'la: 2-3]
الَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرٰى فِى خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُور ٍ* ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ
"Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.." [QS. Al-Mulk: 3-4]
اللَّهُ الَّذِى رَفَعَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْءَايٰتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَآءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
"Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menundukkan matahari dan bulan; masing-masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia mengatur urusan (makhluk-Nya), dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu.." [QS. Ar-Ra'd: 2]
خَلَقَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ وَأَلْقٰى فِى الْأَرْضِ رَوٰسِىَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَآبَّةٍ ۚ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَأَنۢبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ
"Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya, dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi agar ia (bumi) tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan segala macam jenis makhluk bergerak yang bernyawa di bumi. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.." [QS. Luqman: 10]
وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوبٍ
"Dan sungguh, Kami [1] telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih [2] sedikit pun.." [QS. Qaf: 38]
> Catatan :
[1] Kata ganti "kami" merujuk kepada Allah. Hampir mirip bahasa Semit bagi setiap raja yang menggunakan kata ganti ini ketika menyebutkan diri mereka sendiri. Namun pada Allah adalah contoh yang paling agung dan tinggi. Dia memuji diri-Nya sendiri sesuai dengan keagungan-Nya. Ketika Allah mengatakan "kami", tidak ada seorang pun yang paham dengan leksikologi Arab memahami bahwa kata ini mengacu kepada "lebih dari satu tuhan yang menyatu pada satu tuhan". Allah adalah Esa dan Unik dan semua sifat-sifat-Nya menggambarkan akan esensi-Nya, bukannya bagian dari tuhan yang terpisah! Dia-lah yang Maha Pengasih, Maha Pencipta, Maha Mengurus makhluk-Nya, Maha Pengampun, Maha Awal, dsb..
[2] Keotentikan kitab suci yang di dalamnya terdapat statement atau pun penjelasan bahwa Allag tidaklah maha sempurna (sangat —pen) perlu untuk dipertanyakan. Allah senantiasa melakukan aktivitas ketuhanan seperti: menghidupkan, menciptakan, dan melakukan apa pun yang Dia kehendaki dengan tanpa lelah serta tidak pernah tidur, sebagaimana firman-Nya:
لَا تَأْخُذُهُ ۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
"Tidak mengantuk dan tidak tidur.." [Al-Baqarah: 255 ]
> Download Ebook Man And Nature (Di Balik Teori Evolusi)
• Judul Asli : Man & Nature (Al-Insan wath Thabi'ah)
• Penulis : Dr. Shalih Ash-Shalih (Murid Imam Ibnu 'Utsaimin di Amerika)
• Edisi Terjemah : Di Balik Teori Evolusi
• Alih Bahasa : Asyraf bin Ahmad
• Editor : Muhammad bin Burhan
• Publikasi : Maktabah Abu Salma Al-Atsari
• Format File : PDF
• Jumlah Halaman : 48
• Ukuran File : 0.5 MB
Demikian artikel Download Ebook Di Balik Teori Evolusi (Man & Nature) Menguak Sisi Inscientific Teori Evolusi Darwinisme yang dapat kami cantumkan..
Nantikan update selanjutnya.. ^^
Ebook bermanfaat lainnya dapat diunduh pada kategori Buku dan Majalah..
Baca Juga : Download Ebook (PDF) Sifat Shalat Nabi Karya Syaikh Al-Albani Edisi Lengkap 3 Jilid
——○●※●○——
Esha Ardhie
Senin, 13 Maret 2017