Bantahan Telak Untuk Dongeng Flat Earth Konspirasi Bumi Datar (Serial #5) Bukti Perhitungan Gerhana

Profesor Lapan VS Flat Earth

Jawaban Atas Pertanyaan Penggemar Dongeng FE – Bumi Datar – (Serial #5) Bukti Perhitungan Gerhana

Oleh : T Djamaluddin [1]
(Profesor Riset Astronomi–Astrofisika, LAPAN)

Foto Gerhana Matahari Di Sulawesi Tahun 2016
Ilustrasi lainnya diambil dari internet

Kebohongan para penggemar dongeng FE (Flat Earth — bumi datar) salah satunya adalah bantahan pada kenyataan akurasi perhitungan gerhana matahari. Perhitungan abal-abal penggemar dongeng FE yang sangat disederhanakan, dengan  anggapan jarak matahari yang dekat, menyalahkan prakiraan gerhana matahari 2017 di Amerika Serikat. Kita tunggu saya buktinya pada 21 Agustus 2017 untuk dibuktikan kesalahan total perhitungan mereka.

Bagaimana dengan penggemar dongeng FE di Indonesia? Mereka meminta ditunjukkan perhitungan gerhana dengan memasukkan jarak matahari-bumi, jarak bulan-bumi, jari-jari matahari, dan jari-jari bulan. Ketika ditunjukkan bagian rumus Perhitungan gerhana yang memasukkan parameter-paremeter tersebut, mereka tidak memahaminya dan terus meminta tahap demi tahap perhitungannya. Seolah perhitungan gerhana sesederhana rumus Phytagoras. Padahal rumusan perhitungan gerhana matahari cukup panjang sehingga akan lebih mudah diprogramkan. Aplikasi perhitungan gerhana diberikan oleh beberapa situs, salah satunya situs NASA. Parahnya mereka hanya mencuplik kalimat yang mengandung kata “Saros” dan “Geocentric Coordinate” tanpa memahami hakikat definisi keduanya. Sesungguhnya “Saros” hanya digunakan untuk menandai gerhana yang sama sifat lintasannya, bukan untuk menghitung gerhana. “Geocentric coordinat” hanya menunjukkan kerangka rujukan pada pusat bumi, yang perlu dikonversikan menjadi “Topocentric coordinate” kalau perlu menentukan koordinat bulan dan matahari dari titik pengamat.

Kebohongan mereka mudah sekali ditunjukkan dengan meminta perhitungan ala FE dengan Software AutoCAD-nya untuk gerhana matahari total (GMT) yang sudah terjadi di Indonesia, yaitu 11 Juni 1983, 18 Maret 1988, 24 Oktober 1995, dan 9 Maret 2016. GMT 1983 dan 2016 paling heboh karena melintasi banyak wilayah di Indonesia dan liputan media massa sangat masif.

Berikut ini ditunjukkan dua GMT yang banyak menarik perhatian publik nasional dan internasional serta liputan media yang terdokumentasi di Youtube.

GMT 11 Juni 1983

Perhitungan GMT 11 Juni 1983 sangat akurat sampai detiknya. Lintasannya pun sangat akurat. Liputan TVRI saat itu menunjukkan akurasi fase total GMT yang teramati di Borobudur.

gmt-11-jun-1983Lintasan GMT 11 Juni 1983
Lintasan GMT 11 Juni 1983

> Liputan TVRI GMT 11 Juni 1983 di Borobudur


GMT 9 Maret 2016

Perhitungan GMT 9 Maret 2016 juga sangat akurat waktunya dan lintasannya. Berikut ini lintasan dan liputan media massa.

 gmt-9-maret-2016-lintasan
Lintasan GMT 9 Maret 2016

> Liputan TV One GMT 9 Maret 2016


Baca Juga : Profesor Lapan VS Flat Earthers (Serial #4) — Jawaban Untuk Penggemar Dongeng Bumi Datar

——○●※●○——

Esha Ardhie
Minggu, 22 Januari 2017

Tulisan serial lainnya seputar bumi datar dapat disimak pada halaman berikut, Mengupas Kebohongan Teori Konspirasi Bumi Datar.

[1] Jawaban Atas Pertanyaan Penggemar Dongeng Flat Earth Bumi Datar Serial #5 — https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/01/15/jawaban-atas-pertanyaan-penggemar-dongeng-fe-bumi-datar-serial-5-bukti-perhitungan-gerhana/


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 09.47.00
Please Feel Free to Share