Tips Kesehatan Dalam Thibbun Nabawi
وقال بعض الملوك لطبيبه : لعلك لا تبقى لي فصف لي صفة آخذها عنك ، فقال لا تنكح إلا شابة ، ولا تأكل من اللحم إلا فتيا ، ولا تشرب الدواء إلا من علة ، ولا تأكل الفاكهة إلا في نضجها ، وأجد مضغ الطعام . وإذا أكلت نهارا فلا بأس أن تنام وإذا أكلت ليلا فلا تنم حتى تمشي ولو خمسين خطوة ، ولا تأكلن حتى تجوع ولا تتكارهن على الجماع ، ولا تحبس البول ، وخذ من الحمام قبل أن يأخذ منك ، ولا تأكلن طعاما وفي معدتك طعام ، وإياك أن تأكل ما تعجز أسنانك عن مضغه ، فتعجز معدتك عن هضمه وعليك في كل أسبوع بقيئة تنقي جسمك ، ونعم الكنز الدم في جسدك فلا تخرجه إلا عند الحاجة إليه ، وعليك بدخول الحمام ، فإنه يخرج من الأطباق ما لا تصل الأدوية إلى إخراجه
Ada seorang raja berkata kepada thabib (dokter) pribadinya, "Kemungkinan engkau tidak akan selamanya bersamaku. Berilah kepadaku sebuah resep yang akan kupegang selamanya darimu.."
Dokter itu mengatakan, "Nikahilah hanya wanita yang muda saja [2]. Janganlah memakan daging kecuali yang segar saja. Janganlah meminum obat kecuali jika benar-benar sakit. Janganlah memakan buah kecuali yang sudah masak betul. Kunyahlah makanan dengan baik. Kalau engkau makan di siang hari, boleh saja engkau tidur sesudah itu. Kalau engkau makan di malam hari, jangan tidur terlebih dahulu sebelum berjalan 50 langkah. Janganlah makan sebelum lapar. Jangan memaksa diri untuk berhubungan seks. Jangan menahan buang air kecil. Mandilah sebelum engkau dimandikan. Jangan makan selama perutmu masih penuh berisi makanan. Jangan makan makanan yang tidak mampu digigit olehmu, sehingga lambung pun pasti tidak mampu mencernanya. Seminggu sekali hendaknya engkau muntah [3] untuk membersihkan perutmu. Sebaik-baik harta karun adalah darah dalam tubuhmu, maka jangan dikeluarkan [4] kecuali bila dibutuhkan. Hendaknya engkau selalu mandi, karena mandi bisa mengeluarkan kelebihan unsur yang tidak bisa dikeluarkan oleh obat-obatan." [5]
Allahu a'lam..
Baca Juga : Bakti Kepada Orang Tua, Kisah Menakjubkan Di Zaman Salaf
***
Catatan :
[1] Dikutip dari Islamweb.Net
[2] Bisa dilanjutkan pada artikel, Anjuran Menikahi Wanita Muda Dalam Tinjauan Thibbun Nabawi.
[3] Muntah ada dua jenis, muntah yang disebabkan oleh goncangan/mabuk perjalanan dan muntah yang terjadi karena dipaksa/dibuat. Salah satu tekhnik pengosongan perut adalah lewat jalur bawah dengan buang air besar (pakai obat pencahar) atau lewat jalur atas dengan muntah (yang disengaja). Jika kondisi dan waktunya tepat, muntah yang disengaja ini amat baik bagi tubuh. Telah disebutkan sebelumnya bahwa muntah dapat membersihkan perut dan memperkuat lambung, juga bisa mempertajam pandangan mata, menghilangkan penat di kepala, berguna juga mengatasi luka ginjal, kantung kemih serta berbagai penyakit menahun.
[4] Mengeluarkan darah, sepertinya yang dimaksud adalah berbekam.
[5] Setelah membaca isinya, ternyata semua wasiatnya berisi tentang pencegahan (bukan pengobatan), sebagaimana ungkapan yang sering kita dengar bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, atau ungkapan yang menyatakan bahwa inti dari pengobatan adalah pencegahan.
——○●※●○——
Esha Ardhie
Rabu, 16 Februari 2016