Dilarang mencaci-maki atau mencela syaithan berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
لاَ تَسُبُّوْا الشَّيْطَانَ وَ تَعَوَّذُوْا بِاللهِ مِنْ شَرِّهِ
"Janganlah kalian mencela setan dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya." [HR. Ad-Dailami, As-Shahihah no. 2422]
Syaikh Al-'Utsaimin mengatakan,
الإنسان لم يؤمر بلعن الشيطان، وإنما أمر بالاستعاذة منه؛ كما قال الله تعالى: وإما ينزغنك من الشيطان نزغ فاستعذ بالله إنه سميع عليم
"Manusia tidak diperintahkan untuk mencela setan. Namun mereka diperintahkan untuk memohon perlindungan dari setan. Sebagaimana Allah berfirman, 'Jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah'." [Majmu' Fatawa Ibnu Utsaimin, 3/125]
Dalam hadits yang lain disebutkan,
عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ عَنْ رَجُلٍ قَالَ كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَثَرَتْ دَابَّةٌ فَقُلْتُ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولُ بِقُوَّتِي وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ
Dari Abu Malih, dari seorang laki-laki, dia berkata: "Aku membonceng Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka terantuklah tungganganya." Maka aku katakan, "Celakalah setan." Maka beliau bersabda, "Janganlah engkau katakan 'celaka setan'. Jika engkau mengatakan hal itu, setan akan merasa dirinya besar sampai sebesar rumah dan dia akan berkata 'dengan kekuatanku'. Akan tetapi katakanlah 'Bismillah', maka jika engkau katakan demikian, dia akan merasa kecil sekecil lalat." [HR. Ahmad, Abu Daud dan selainnya, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib no. 3128, 3129]
At-Thahawi menjelaskan,
نهاه رسول الله صلى الله عليه وسلم لأنه بذلك موقع للشيطان أن ذلك الفعل كان منه ولم يكن منه، إنما كان من الله ، وأمره أن يقول مكان ذلك: بسم الله -حتى لا يكون عند الشيطان أنه كان منه عنده في ذلك فعل
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang hal itu karena ucapan itu akan membuat setan bangga, dia menyangka kecelakaan itu disebabkan diri setan padahal sejatinya bukan darinya, namun datang dari Allah. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memeritahkan untuk menggantinya dengan ucapan 'Bismillah..' sehingga setan tidak mengganggap bahwa kecelakaan itu darinya dan dia memiliki peran dengannya." [Musykil al-Atsar, 1/346]
Allahu a'lam..