Pepatah: Yang Diinginkan Wanita Hanyalah Menikah. Setelah Menikah, Dia Menginginkan Segala-galanya


Tiang listrik, padahal dia hanya sebatang tiang listrik tak berdosa. Mengapa ada seseorang yang mencaci maki tiang listrik, apakah tiang listrik bisa bicara..? Tetapi tetangga saya punya kemampuan untuk mencaci maki tiang listrik. Tiang listrik yang bersalah, atau tetangga saya yang sedang dalam tanda kutip..? Atau barangkali ia hanya ingin berbagi rasa sakit..??

Dia hanyalah seorang suami, seorang suami yang kurang waras gara-gara ditinggal oleh istrinya yang pergi dengan laki-laki lain. Mengapa bisa..? Ya bisa saja, seperti sebuah pepatah yang mengatakan, "Yang diinginkan wanita hanyalah menikah. Setelah menikah, dia menginginkan segala-galanya.."

Yang diinginkan wanita hanyalah menikah. Dan bukankah tidak jarang, keinginan yang terlalu kuat untuk menikah menyebabkan sebuah pernikahan hanya dibangun atas dasar love and lust. Dan akhirnya..?

Evelyn Mepliss, seorang penulis dari Amerika, dalam bukunya Kaifa Tabni Hayataka Al-Zaujiyah mengatakan, "Cinta bukanlah segala-galanya. Ada banyak faktor yang sangat penting untuk menyukseskan kehidupan rumah tangga. Keputusan untuk menikah berdasarkan dorongan cinta semata-mata adalah tindakan yang sangat berbahaya bagi diri sendiri dan masyarakat.."

Wanita itukan punya badai kekalutan tersendiri, ibarat hidup di tengah laut di sebuah kapal tanpa nahkoda. Lelah sedikit, kepikiran menikah. Sedih sedikit, kepikiran menikah. Pas dilamar bilangnya sanggup hidup apa adanya, tapi setelah menikah..?? Mulai cemas dengan sedikitnya harta, mulai sadar dengan keterbatasan suami dan mulai tidak menerimanya..

Alqamah bin Abdah at-Tamimi bersyair:

فإن تسألوني بالنساء فإنني..
بصير بأدواء النساء طبيب..
إذا شاب رأس المرء أو قل ماله..
فليس له في ودهن نصيب..
يردن ثراء المال حيث علمنه..
وشرخ الشباب عندهن عجيب..

"Apabila kalian bertanya kepadaku soal wanita.. Akulah orang yang mengerti tentang penyakit mereka dan akulah dokter mereka.. Jika rambut seorang pria telah beruban atau sedikit hartanya.. Maka dia tidak lagi dicintai oleh wanita.. Para wanita sangat menginginkan kekayaan harta.. Dan awal kepemudaan dalam hati mereka, sungguh sangat luar biasa.." [Al-Bayan wa Tabyin al-Jahizh, 3/329]

Dan paling tidak kita bisa memahami tentang satu hal. Ini bukan hanya tentang benar dan salah, bukan hanya mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, bukan hanya merasa benar dan membuat orang lain merasa bersalah. Tetapi, ini juga tentang menerima dan mengalah untuk seseorang yang telah kita pilih untuk kita cintai. Bukankah itu yang disebut dengan rumah tangga..?

Allahu a'lam..

——○●※●○——

Esha Ardhie
Kamis, 24 Desember 2015


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 10.57.00
Please Feel Free to Share