Kotak Kecenderungan

Kotak Kecenderungan

Coba lihat gambar, seberapa banyak Anda pernah melihatnya dan seberapa sering Anda menjawabnya..?

Sebagian besar berkata, "Saya melihatnya bergerak, berarti saya sedang stress.."

Namun sebagiannya lagi berkata, "Saya melihatnya tidak bergerak, berarti saya sedang tidak stress.."

Dan mungkin ada juga yang berkata, "Saya tidak peduli dengan semua yang mereka katakan.."

Sekarang apa yang akan Anda pikirkan dengan perkataan saya : "Jika Anda melihat gambarnya seolah-olah bergerak, berarti Anda sedang jatuh cinta.."

Anda tidak stress, tetapi sedang jatuh cinta..
Dan siapakah yang benar..?
Tidak, pertanyaan saya sangat keliru..

Yang seharusnya saya tanyakan adalah, siapa yang Anda percaya dan perkataan siapa yang akan Anda ikuti, saya atau kebanyakan orang..??

Jika Anda memercayai apa yang saya katakan, maka siapkanlah senjata untuk melawan kekuatan besar karena Anda sedang dikepung oleh mindset yang berkembang di kebanyakan orang. Namun jika Anda memilih untuk mengikuti kebanyakan orang, niscaya anda akan hidup dalam posisi "aman"..

Sudah mengambil garisnya..?

Sekarang masuklah sedikit ke dalam kerumunan. Poligami dihujat, pelacur disertifikat. Penegak sunnah ditinggalkan, pelaku zina diberi dukungan. Dan tentang sebuah kisah lampau yang kini mencuat kembali di permukaan, bintang p*rn yang menyamar jadi vokalis band yang tak kehilangan penggemar dan tentang hujatan poligaminya seorang da'i kondang..

Sudah mengambil garisnya..?

Kami punya sebuah istilah, namanya "KOTAK KECENDERUNGAN". Peluru tumpul yang bersarang dalam laras-laras pemikiran sempit..

Dan kami mengutip perkataan Hitler : "If you tell a lie long enough, loud enough and often enough, the people will believe it.."

Ini bukan hanya tentang topeng media, dunia fashion, dan pekatnya mainstream. Ini juga masalah ideologi dan konsep pemikiran. Keburukan yang dijejali terus menerus akan menjadi kebaikan, kebodohan yang dikonsumsi tiada henti akan menjadi kebenaran..

Ketika keburukan ditampakkan lalu dikatakan, "Ambil baiknya" dan dijelaskan "Ambil hikmahnya saja". Keburukan akan menjadi sesuatu yang biasa bagi mata dan dunia ini makin murni terbuat dari PLASTIK..!! Lalu virus itu menyebar dan ditelan oleh manusia-manusia berhati mesin, dan lahirlah sebuah persepsi baku "YANG BANYAK ADALAH YANG BENAR". Merasa diri sebagai pahlawan, padahal mereka mati tanpa perlawanan..

Jadi, anda sedang stress atau sedang jatuh cinta..? Percayalah, dunia ini tidak sedang mengarah kepada sesuatu, tetapi sedang diarahkan kepada sesuatu..

Sudah mengambil garisnya..?

——○●※●○——

Esha Ardhie
Jum'at, 25 Desember 2015


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 14.53.00
Please Feel Free to Share