Dalil Anjuran Konsumsi Buah Sebelum Makan, Tinjauan Syariat Dan Medis

Dalil Anjuran Konsumsi Buah Sebelum Makan (Syariat Dan Medis)

Mana Yang Benar, Konsumsi Buah Sebelum Makan Atau Sesudah Makan?

Larangan mengonsumsi jus buah bersamaan dengan susu sudah kami singgung dalam artikel sebelumnya, Larangan Minum Jus Buah Dengan Susu Dalam Zadul Ma'ad Karya Ibnul Qayyim..

Pembicaraan seputar dunia kesehatan memang banyak digemari, tidak aneh jika bermunculan berbagai HOAX demi merajut visitors dan pageviews sebuah situs. Namun anjuran mengonsumsi buah sebelum makan yang dinisbatkan kepada syariat Islam ternyata bukan HOAX, kami menemukan penjelasan mengenai hal ini dari dr. Raehanul Bahraen [1] dalam situs miliknya..

>> Dalil Mengonsumsi Buah Sebelum Makanan Utama

Di antara dalilnya adalah surat al-Waqiah. Allah Ta'ala berfirman,

وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ

"Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.." [QS. al-Waqi'ah, 20-21]

Di antara ulama ada yang berdalil bahwa Allah menyebut buah dahulu baru daging sebagai dalil anjuran dalam islam, makan buah dahulu baru makanan pokok..

Al-Gazali rahimahullah berkata,

ويستحب تقديم الفاكهة إن كانت فذلك أوفق في الطب، فإنها أسرع استحالة فينبغي أن تقع في أسفل المعدة وفي القرآن الكريم تنبيه على تقديم الفاكهة في قوله تعالى: وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ ثم قال: وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ

"Dianjurkan mendahulukan makan buah jika karena sesuai dengan ilmu kedokteran, yaitu lebih cepat dicerna maka lebih baik buah lebih bawah (dalam perut) daripada hidangan (makanan pokok). Dalam al-Quran ada peringatan untuk mendahulukan makan buah yaitu dalam firman Allah, 'Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan'." [2]

Akan tetapi ada ulama yang tidak setuju dengan pendalilan seperti ini akan tetapi membenarkan bahwa adab makan mendahulukan buah dari makanan utama..

Syaikh Shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata,

يعني أن تقديم الفاكهة قبل الطعام أحسن؛ لأنه أسرع لهضمها، وبعضهم يستند بقوله تعالى: في ضيافة أهل الجنة أو طعام أهل الجنة: وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ * وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ [الواقعة:20-21] فقدم الفاكهة على الطعام، لكن هذا لا يستلزم أن يكون دليلاً، فمجرد ذكره معطوفاً عليه لا يكون دليلاً على تقديم الفاكهة، ثم إن الوضع في الجنة قد يختلف عن الدنيا.. على أية حال سواء قدموا الفاكهة قبل الأكل أو بعده فالأمر واسع

"Yaitu mendahulukan buah daripada makanan utama lebih baik karena lebih cepat dicerna. Sebagian (ulama) berdalil dengan firman Allah pada jamuan penduduk surga dan mereka mendahulukan buah dari makanan utama, 'Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan'. Akan tetapi ini tidaklah menjadi dalil, semata-mata menyebut sebagai ma'tuf (urutan) tidaklah menjadi dalil untuk mendahulukan buah. Kemudian (yang menjadi alasan juga) keadaan di surga berbeda dengan di dunia, sama saja mendahulukan buah sebelum makan atau makan sesudahnya, maka perkaranya lapang." [3]

Akan tetapi ada dalil yang lainya sebagaimna disebutkan oleh Imam an-Nawawi rahimahullah,

وقد ذكر النووي عند شرح حديث أبي الهيثم بن التيهان لما أتاه النبي صلى الله عليه وسلم وأبو بكر وعمر فجاءهم بعذق فيه بسر وتمر ورطب، فقال: كلوا من هذه، ثم أخذ المدية وانطلق ليذبح لهم. ذكر النووي في شرحه أن فيه دليلا على استحباب تقديم الفاكهة على الخبز واللحم وغيرهما

"Imam an-Nawawi telah menyebutkan ketika menjelaskan hadits Abi al-Haitsam bin Thihan tatkala ia datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan ada Abu Bakar dan Umar. Ia membawa wadah yang berisi kurma basah dan kurma kering, kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata, 'Makanlah ini (kurma), kemudian mengambil hidangan dan kemudian pergi'. Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa hadits ini sebagai dalil dianjurkannya mendahulukan makan buah, baru kemudian roti, daging dan makanan pokok lainnya.." [4]

>> Aspek Medis Mengonsumsi Buah Sebelum Makan

Dalam halaman yang sama dr. Raehanul Bahraen menerangkan,

"Memang benar secara kesehatan dianjurkan untuk makan buah sebelum makan besar, karena lebih memudahkan penyerapan buah dan gizi yang terkandung di dalamnya, dan tidak bersaing dengan penyerapan makanan utama serta bisa juga meningkatkan kadar glukosa darah. Akan tetapi, ini efektif jika memakan buah 30 menit sampai 2 jam sebelum makan, atau 1 jam sampai 2 jam setelah makan..

Jika makan buah dahulu, lalu tidak berselang lama langsung makan besar tanpa jarak waktu minimal 30 menit. Maka ini sama saja dengan memakan buah setelah makan, buah akan bersaing penyerapannya dengan makanan utama. Akan tetapi ada juga yang mengatakan walaupun tidak sampai 30 menit, minimal pencernaan buah akan lebih utama dan lebih maksimal.."

Penjelasan lebih lanjut, Majalah Intisari [5] edisi September 2015 menyebutkan,

"Sebenarnya tidak ada aturan yang pasti kapan makan buah yang benar, baik sebelum makan atau sesudah makan. Perlu diketahui dan paling penting adalah makan buah dilakukan di saat yang tepat, entah itu saat pagi, siang, atau malam hari. Artinya ketika buah sudah dikupas, dipotong, dan siap disajikan sebaiknya segera dikonsumsi agar kandungan-kandungan nutrisi baik dalam buah dapat optimal bagi tubuh..

Jika sempat didiamkan atau disimpan dalam lemari pendingin atau kulkas, maka kandungan nutrisi baik tersebut akan hilang, karena sudah terpapar oleh sinar matahari, angin, atau panas, sehingga buah tidak lagi memberi dampak optimal bagi tubuh..

Namun, jika tidak ingin gemuk dapat mengonsumsi buah sebelum makan. Kandungan serat dari buah mampu menahan nafsu makan yang muncul karena masih dalam kondisi kenyang. Namun, jika ingin gemuk atau tidak masalah dengan berat badan dapat mengonsumsi buah setelah makan..

Memang ada beberapa orang tertentu seperti penderita maag yang sebaiknya tidak mengonsumsi buah yang rasanya asam seperti nanas sebelum makan. Akan tetapi, bila perut sudah dalam kondisi terisi, maka bisa mengonsumsinya. Begitu juga halnya dalam pengolahan..

Ada beberapa cara pengolahan yang digunakan untuk mengonsumsi buah, yaitu langsung dimakan, diblender, atau dijus. Dari ketiganya tentu yang lebih baik adalah langsung dimakan alias tanpa pengolahan apapun karena kita mendapat segala kandungan nutrisinya dengan utuh..

Jika diblender, kandungan serat dan vitamin masih didapat meski tidak utuh. Namun, jika dijus kandungan seratnya akan hilang, hanya mendapat cairan dan vitamin. Padahal, serat dalam buah memberi banyak manfaat, seperti mempelancar saluran pencernaan, membantu mengikat lemak, dan membantu mengikat gula. Jadi, konsumsilah buah dalam jumlah yang dianjurkan dan saat yang tepat.."

Semoga bermanfaat..

***

Catatan :

[1] https://muslimafiyah.com/dalil-anjuran-makan-buah-sebelum-makanan-utama.html

[2] Ihya Ulumuddin, http://ww.islamweb.org/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=73195

[3] http://audio.islamweb.net/audio/index.php?page=FullContent&audioid=100533

[4] http://islamweb.net/merath/index.php?page=ShowFatwa&lang=A&Id=66592&Option=FatwaId

[5] http://www.intisari-online.com/read/mana-yang-benar-makan-buah-sebelum-atau-sesudah-makan-

——○●※●○——

Esha Ardhie
Rabu, 31 Agustus 2016


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." [HR. Muslim no. 1893]


Blognya Esha Ardhie Updated at: 12.20.00
Please Feel Free to Share